SOAL PENJEDERHANAAN KEPARTAIAN

SOAL PENJEDERHANAAN KEPARTAIAN [1]

 

Djakarta, Akbar

Mendagri Amirmachmud dalam suatu brifingnja dihadapan pedjabat2 tinggi tingkat propinsi Lampung di Metro baru2 ini telah berbitjara tentang kemungkinan penjederhanaan kepartaian. “Apakah djumlah partai nanti 5, 1 atau 3, itu tergantung pada beberapa faktor. Tapi bila ternjata dengan 2 partai akan lebih bermanfaat bagi seluruh bangsa apa salahnja kita punja2 partai sadja”, kata Menteri Amirmahmud.

Masalah penjederhanaan kepartaian adalah masalah nasional jang diamanatkan oleh MPRS kepada Presiden untuk segera melaksanakannja. sudah berlalu beberapa tahun ternjata proses penjederhanaan itu djalannja seret malah djumlah partai bertambah dengan muntjulnya Partai Muslimin. Pada hakekatnja adanja pemilu dimana hasil2nja sudah kita ketahui djusteru memberikan peluang jang baik bagi usaha penjederhanaan itu.

Dengan majoritas mutlak jang dimiliki oleh Golkar, sebenarnja penjederhanaan kepartaian di Indonesia dapat lebih tjepat dan terarah dilaksanakan.

Dengan status quo sekarang ini sebagai hasil pemilu tjuma 4 partai jang eksistensinja dapat dipertahankan jaitu Golkar, NU, Parmusi dan PNI sedang parpol2 lainnja seperti PSII, Parkindo, Katholik, Perti jg walaupun dapat kursi eksistensinja setjara nasional sudah diragukan. Djangan pula lagi ditanja dengan Murba dan IPKI. Kedua partai ini sudah habis riwajatnja. Dalam usaha penjederjanaan kepartaian telah dua kali pihak pemerintah (batja: Presiden) menawarkan gagasannja jaitu gagasan pra-pemilu ttg 3 kelompok (persatuan, demokrasi- pembangungan dan karya) sedang gagasan post-pemilu ttg 2 kelompok (materiil-spirituil dan spirituil-materiil).

Dalam usaha penjederhanaan kepartaian ini nampak2nja Presiden tidak akan terlalu lama menunda2nja (selentingan paling lambat Djuli 1972).

Sebenarnja makin tjepat dilaksanakan makin baik. Satu2nja hambatan jang ada adalah masalah psychologis. Itupun dapat disampingkan demi untuk pelaksanaan amanat MPRS. Setjara demokratis majoritas Golkar memungkin penjederhanaan itu.

Kartu2 terbaik ditangan pemerintah dengan support penuh dari Golkar. Tinggalah kini kita nantikan pengumuman resminja. Satu2nja jang kita harapkan disini adalah bahwa bagaimanapun hasil penjederhanaan kepartaian itu nanti mechanisme demokrasi bukannja mendjadi matjet malah akan tambah gairah.

Generasi Muda Indonesia akan bersaksi apakah penjederhanaan ini akan membawa iklim favourable bagi masa depan atau tidak, itu semua tergantung dari i’tikad dan tekad pemerintah dalam mengemban amanat MPRS. (DTS)

Sumber: AKBAR (11/10/1971)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 887-888.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.