Yogyakarta, 11 Juni 1998
Kepada
Yth. Bapak H. M. Soeharto
di Jl. Cendana No.8
Jakarta Pusat
MENYAMPAIKAN RASA HARU [1]
Dengan penuh hormat,
Saya sangat haru dan ikut prihatin atas “tragedi” yang Bapak alami.
Saya tahu persis siapa Bapak. Saya berdoa semoga Bapak tetap dilimpahi kesabaran yang tinggi, arif bijaksana seperti Raja Sulaiman dan kesehatan yang senantiasa prima.
Teriring penuh hormat dan doa dalam prihatin dan kemiskinan. (DTS)
Putra Satuhu
Soengkawa Wirohargo
Yogyakarta
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 808. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.