SOEHARTO-NYERERE AKAN BAHAS KERJASAMA SELATANSELATAN
Jakarta, Antara
Mantan Presiden Tanzania, Yulius Nyerere, tiba di Jakarta Senin petang untuk mengadakan dialog dengan Presiden Soeharto, Menlu Ali Alatas dan kalangan Kadin mengenai usaha realisasi Kerjasama Selatan-Selatan yang dicita-citakan oleh Gerakan Non-blok.
Berbicara kepada pers setibanya di Bandara Soekamo-Hatta, Nyerere dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komisi Selatan itu mengatakan bahwa gagasan kerjasama itu bukan hal yang baru, karena sudah ada sejak Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955.
“Karena belum ada struktur untuk mengkoordinasikan kerjasama itu, maka kita membentuk Komisi Selatan, yang kita yakini akan menjadi wahananya,” demikian Nyerere.
Tahun 1987, ia memang datang ke Indonesia, sebagai salah satu negara kunci di Selatan, untuk mengetahui pendapat dan harapan para pemimpin RI terhadap rencana pembentukan Komisi Selatan itu.
Rencana pembentukan komisi itu merupakan gagasan 13 negara Gerakan Nonblok. Komisi tersebut akhirnya terbentuk plus dua negara bukan Nonblok, yaitu Brasil dan Meksiko pada Juli 1987.
Kedatangannya kali ini, Nyerere disertai Tan Sri Gazali Syafei, mantan Menlu Malaysia sebagai anggota Komisi.
Anggota komisi ini memang sifatnya individu dan anggota dari Indonesia adalah Prof. Widjojo Nitisastro.
Nyerere akan berada di Jakarta sampai Rabu.
Sumber : ANTARA (27/11/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 358-359.