SOEHARTO TEMU WICARA KOPERASI PENAS K7

SOEHARTO TEMU WICARA KOPERASI PENAS K7

Minasa Te’ne/Pangkep, Antara

Presiden Soeharto, hari Selasa di desa Minasa Te’ne, Kabupaten Pangkep, Sulsel menyerukan kepada para petani dan nelayan untuk masuk menjadi anggota koperasi dan peserta keluarga berencana di daerah masing-masing.

Kepala Negara menyampaikan seruan itu di depan 40 pengurus koperasi/KUD terbaik, pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), peserta KB Pertasi kencana, anggota KTNA/KUD, peserta KB dan pengurus KUD pengelola usaha simpan pinjam dalam suatu temu wicara pada puncak peringatan Penas VII Pertasi kencana di desa itu, 55 krn utara Ujungpandang.

“Anggota kontak tani atau kelompok tani, jika tidak menjadi anggota koperasi, berarti merupakan kelompok tani liar,” katanya sambil tertawa.

Presiden menjelaskan, koperasi atau KUD merupakan wadah rakyat untuk memperbaiki kehidupan ekonomi. Pemerintah, tambahnya, melakukan pembinaan koperasi bukan hanya di desa tapi juga di kota-kota.

Puncak acara Penas VII itu juga merupakan puncak peringatan Hari Krida Pertanian, Hari Koperasi dan Hari Program KB (Pertasi Kencana) tahun ini dengan tema)

“Memantapkan Keterpaduan Kelompok Tani Nelayan dan KUD Untuk Mewujudkan Petani Tangguh dan Keluarga Sejahtera.” Tujuan Penas Pertasi kencana, yaitu melestarikan swasembada pangan tahun 1984 dan seterusnya melalui pengembangan petani nelayan dan KUD, menyelenggarakan kondisi keseirnbangan pertambahan penduduk dengan penyediaan pangan, meningkatkan kesertaan dan memantapkan kelestarian peserta KB melalui keterpaduan kegiatan dengan kelompok tani nelayan dan KUD.

Selain itu meningkatkan pendapatan petani nelayan melalui peningkatan produktivitas dan mutu hasil pertanian dengan perencanaan usaha tani-nelayan yang didasarkan pada teknologi tepat guna, orientasi pasar dan pengolahan usaha secara modern.

Ketika menanggapi informasi petani tentang berjangkitnya penyakit hewan di Sulsel, Presiden menyatakan bahwa mulai Senin (11/7) pemerintah sudah memutuskan untuk melakukan penyuntikan hewan.

Program itu akan dilakukan selama lima tahun, karena itu Kepala Negara minta agar para peternak siap untuk ikut menyukseskan pelaksanaannya.

“Jika tidak segera ditanggulangi masalah penyakit hewan ini akan menjadi malapetaka besar yang merugikan kita,” kata Presiden.

Selesai temu wicara, Presiden meninjau sekitar 60 saung (stand) pameran di sekitar lokasi upacara yang diselenggarakan selama seminggu berlangsungnya pertemuan kontak tani pada Penas VI Pertasi kencana itu.

Minasa, ANTARA

Sumber : ANTARA (12/07/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 336-337.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.