SU MPR RI 1988: PPP SlAP AJUKAN CALON WAPRES
Jakarta, Antara
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan mengajukan seorang calon Wakil Presiden dari lingkungannya sendiri, yang memenuhi tiga kriteria yang diberikan Presiden Soeharto.
Sekjen DPP PPP Mardinsjah atas pertanyaan wartawan di Jakarta hari Sabtu mengatakan bahwa calon Wapres dari PPP itu saat ini sudah siap untuk dicalonkan dan mampu serta sanggup bekerja sama dengan Presiden terpilih.
Mardinsjah belum bersedia menyebut nama calon Wapres tersebut karena menurut dia masih dalam proses untuk diajukan oleh Fraksi Persatuan Pembangunan (PPP) pekan depan.
Ketika didesak tentang ciri-ciri calon itu, Mardinsjah hanya mengatakan "Sedang sedang saja, tidak jangkung tidak pendek, tidak tua, tidak muda."
Yang jelas, calon Wapres dari PPP itu memiliki mental Ideologi Pancasila dan UUD 1945, cakap, dapat diterima oleh bangsa Indonesia dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, katanya menjelaskan kriteria yang dikemukakkan Presiden Soeharto.
Dijelaskannya bahwa DPP PPP saat ini masih menyiapkan surat keputusan yang akan menginstruksikan PPP di MPR untuk mengajukan calon Wapres tersebut pada Sidang Umum MPR yang dijadwalkan berlangsung 1 hingga 11 Maret 1988.
"Instruksi itu sekarang masih di DPP, belum diberikan ke PPP," katanya.
Menurut Mardinsjah, akhir-akhir ini banyak warga masyarakat dari kalangan generasi muda datang ke Sekretariat DPP PPP di Jakarta meminta kesediaan Ketua Umum PPP H.J. Naro untuk dicalonkan menjadi Wakil Presiden.
Tentang calon Presiden dari PPP, Mardinsjah menegaskan bahwa sejak tahun 1986, keluarga besar PPP sepakat mengajukan calon tunggal, yakni Jenderal TNI (Purn) Soeharto.
Kesepakatan tersebut dipertegas kembali pada sidang Dewan Partai Persatuan Pembangunan yang berlangsung di Jakarta baru-baru ini.
Presiden Soeharto selaku Ketua Pembina DPP Golkar dalam pertemuannya dengan tiga wakil Fraksi Karya Pembangunan (FKP) MPR di kediaman JI. Cendana, Jakarta, Jumat malam memberikan tiga kriteria untuk menjadi Wapres periode mendatang.
Ketiga kriteria itu, yang dikutip Ketua FKP MPR RH. Soegandhi kepada wartawan, adalah memiliki mental ideologi Pancasila dan UUD 1945, cakap (capable) dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat (acceptable).
…
Jakarta, ANTARA
Sumber : ANTARA (27/02/1988)
…
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 35-36.