TANPA INDUSTRI, MUSTAHIL KESEJAHTERAAN TERCAPAI INDUSTRI MARITIM PERLUKAN BANYAK PENDUKUNG

TANPA INDUSTRI, MUSTAHIL KESEJAHTERAAN TERCAPAI INDUSTRI MARITIM PERLUKAN BANYAK PENDUKUNG

Tanpa industri besar-besaran yang didukung pertanian yang kuat di masa datang, mustahil kita berbicara tentang kemajuan dan kesejahteraan, kata Presiden Soeharto dalam pidatonya ketika meresmikan pengoperasian fasilitas baru dok dan galangan PT. (Persero) Pelita Bahari di Tanjung Priok Selasa kemarin.

Presiden menyatakan, industri maritim merupakan industri yang memerlukan dukungan cabang-cabang industri lain, seperti industri plat baja, besi siku, mesin, elektronika, alat-alat navigasi, alat-alat keselamatan, cat dan keperluan pembangunan kapal lainnya.

Oleh karena itu, presiden menyatakan, pembangunan industri maritim saat ini merupakan langkah untuk menunjang cabang-cabang industri lain di masa dekat ini.

Selain itu, langkah ini merupakan pula usaha untuk mempersiapkan pengembangan industri secara besar-besaran di masa mendatang.

Usaha ini sangat penting bagi pembangunan Indonesia, sebab pembangunan yang bertujuan untuk membangun masyarakat Indonesia yang maju dan sejahtera serta penuh keadilan itu, baru akan terwujud jika masyarakat Indonesia dapat menjadi masyarakat industri yang didukung oleh pertanian yang tangguh.

Dikatakan, Indonesia sudah bertekad, dengan selesainya Repelita III, bangsa Indonesia sudah mampu meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi.

Ini akan terus dilanjutkan sehingga dalam Repelita IV Indonesia mampu menghasilkan mesin-mesin industri sendiri baik industri ringan maupun industri berat yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-Repelita selanjutnya.

Armada Kapal

Presiden menyatakan, negara kita negara kepulauan memiliki wilayah luas dengan belasan ribu pulau, karena itu pembangunan akan sulit dilakukan tanpa dukungan perhubungan, khususnya perhubungan laut.

Presiden menegaskan kita perlu memiliki armada kapal dan armada kapal laut yang kuat tidak akan dapat kita miliki jika tidak mempunyai dok dan galangan kapal yang cukup kuat.

Selesainya perluasan galangan kapal itu merupakan prestasi besar, karena galangan tersebut akan mampu membuat kapal-kapal baru sampai ukuran 8.000 ton bobot mati. Sebelumnya hanya membuat kapal ukuran 3.500 ton, kata Presiden.

Usaha memenuhi kebutuhan pembangunan khususnya pembangunan perhubungan laut merupakan usaha teramat penting bagi pembangunan bangsa.

Diingatkan, sebagai bangsa yang bertekad terus memperkokoh persatuan dan kesatuan, maka wawasan nusantara, laut dan selat-selat di antara ribuan pulau tidak boleh dianggap sebagai pemisah tetapi harus dijadikan penghubung yang baik di antara kita.

Tanpa kemampuan sendiri dalam menyediakan kapal-kapal laut yang memadai, Indonesia akan tetap memiliki titik-titik rawan. Sukses pembangunan bangsa, percaya pada diri sendiri, percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri itulah yang harus kita tumbuhkan di segala bidang.

Semangat menumbuhkan kepercayaan kemampuan dan kekuatan diri sendiri lebih-lebih perlu digalakkan dalam situasi ekonomi dunia yang suram sekarang ini,..! kata Presiden.

Presiden mengatakan, pengoperasian dok dan galangan-galangan kapal PT. Pelita Bahari ini dilihat dalam ukuran pembangunan suatu bangsa dan segi dimensi pembangunan industri, khususnya industri maritim, selesainya proyek perluasan galangan kapal inimerupakan prestasi besar.

Demikian pula, kata Presiden, kemampuan Indonesia untuk memperbaiki dan memelihara kapal-kapal juga meningkat.

"lni jelas merupakan suatu prestasi besar, sebab dengan demikian kita kian bertambah maju dalam usaha memenuhi sendiri segala kebutuhan pembangunan," demikian Presiden menyatakan.

Dirut PT. Pelita Bahari, Ir. Ermawan Kertowisastro dalam kesempatan itu, melaporkan perkembangan perusahaan dok dan galangan kapal itu, pelaksanaan perluasan dan rencana perusahaan itu di masa mendatang.

Hadir dalam upacara peresmian tersebut selain ibu Tien Soeharto juga Menteri Perhubungan Rusmin Nuryadin.

Juga memberi sarnbutan Gubernur KDKI Jakarta, R.Suprapto yang pada pokoknya mengharapkan pembangunan dok kapal ini akan memberi pengaruh pula kepada masyarakat Jakarta, sehingga merekapun dapat menikmati hasil pembangunan. (RA)

Jakarta, Pelita

Sumber : PELITA (22/12/1982)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 1099-1100.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.