Tetaplah Tegar

Ketapang,……..1998

Kepada

Yth. Bapak Soeharto

di tempat

TETAPLAH TEGAR[1]

Assalamu’alaikum wr. wb.

Salam dan doa saya panjatkan ke hadirat Allah Swt, semoga Bapak selalu dalam keadaan sehat. Bapak merupakan tokoh pejuang yang saya kagumi. Betapa trenyuh hati saya dengan masalah yang Bapak alami sekarang ini.

Apapun yang terjadi saya tidak percaya dan tidak ingin percaya kalau Bapak melakukannya. Bapak tetaplah tenang dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, karena hanya Dia-lah yang bisa membantu dan menolong.

Sebagai rakyat kecil saya tidak dapat berbuat banyak pada Negara ini selain berdoa semoga negara kita kembali aman dan tenteram.

Saya juga berharap Bapak dapat mengembalikan nama baik. Semoga Bapak menikmati hari tua dengan tenang bersama cucu-cucu, cicit-cicit, dan keluarga.

Saya yakin, seyakin-yakinnya, bukan hanya saya yang merasa sedih. Banyak orang yang tidak percaya kalau Bapak korupsi.

Ini saya katakan bukan semata-mata dari hati nurani saya saja, melainkan dari pemantauan sehari-hari. Sekali lagi saya minta agar Bapak tetap tegar setegar Bapak memimpin negara ini. Akhir kata saya mohon maaf kalau ada salah-salah kata. (DTS)

Wassalam,

Sumarni Sastro

Kab. Ketapang, Kalbar

NB. Kalau boleh saya minta buku yang berisikan perjalanan hidup Bapak sebagai kenang-kenangan (terima kasih)

[1]       Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 629. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.