Tidak Yakin Bapak Salah

Bogor, 24 Juni 1998

Kepada

Yth. Bapak Soeharto

di tempat

TIDAK YAKIN BAPAK SALAH [1]

 

Assalamu’alaikum wr. wb.

Bapak Soeharto yang saya hormati. Bagaimana kabar Bapak? Semoga keadaan Bapak sekeluarga dalam keadaan sehat wal afiat.

Alhamdulillah tahun ini saya akan masuk SMU dengan angka yang memuaskan. Rencananya saya akan masuk SMU Negeri Pavorit di kota saya, yaitu SMU Negeri I Bogor.

Maksud saya mengirim surat ini untuk mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak atas pengabdian dan jasa-jasanya dalam memajukan dan menyejahterakan negara ini. Walaupun Bapak tidak lagi menjadi Presiden, namun saya tetap menjadikan figur Bapak Soeharto sebagai idola saya. Saya mendengar banyak berita-berita buruk dan desas desus yang menyudutkan Bapak, tapi saya percaya kalau Bapak Soeharto tidak bersalah.

Saya selalu mendoakan agar krisis moneter segera berakhir, sehingga kehidupan rakyat menjadi lebih sejahtera. Amin.

Sekian dulu surat dari saya ini. Saya harap Bapak sendiri yang membacanya. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati Bapak. Sekian dan terima kasih. (DTS)

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Hormat saya,

Titi Amalia SL.

Bogor – Jawa Barat

NB : Selamat Ulang Tahun kepada Bapak Soeharto,

semoga panjang umur dan sehat-sehat selalu. Amin.

[1]       Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 214. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.