TIGA PELAKU ‘PENGANGGU’ KONGRES PDI DIPERIKSA POLISI[1]
Medan, Antara
Tiga pelaku yang mengganggu jalannya Kongres IV PDI diamankan dan sedang dalam pemeriksaan petugas kepolisian, semen tara dua kendaraan yang digunakan untuk menjebol pintu gerbang ikut di tahan.
Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI A Pranowo selaku Ketua Bakorstanasda Sumbagut dan Kapolda Sumut Brigjen Pol Drs Soebandy dalam penjelasannya kepada pers di Medan, Kamis, menyesalkan terjadinya keributan pada kongres PDI tersebut.
Tiga orang dari kelompok PDI Peralihan yang memasuki Kongres secara paksa dan melakukan pengrusakan pintu pagar sebelah Timur asrama haji Medan, kini tengah diperiksa karena tindakan mereka menjurus kriminal.
“Mereka yang mengacau Kongres PDI dan melakukan perusakan akan ditindak tegas sesuai hukum,” kata Kapolda yang enggan menyebutkan tiga nama anggota PDI yang diperiksa.
Menurut Kapolda, saat kejadian, ratusan kelompok PDI Peralihan yang berada di luar pagar berusaha secara paksa memasuki ruangan kongres sehingga petugas keamanan dari Polda Sumut yang berjumlah 30 orang kewalahan menghadapinya. Sementara itu Pangdam menambahkan, hari ini (Kamis) jumlah petugas keamanan yang semula 30 orang ditambah menjadi 60 orang sesuai permintaan panitia kongres, karena pemerintah menginginkan kongres yang dibuka Presiden Soeharto berjalan Iancar dan aman.
Cara-cara yang bersifat emosional tidak akan menyelesaikan dan Pangdam berharap, kongres PDI berjalan tertib dan menghasilkan kehendak mereka, karena jalannya kongres tidak dicampuri pemerintah dan diserahkan kepada peserta Kongres. Pangdam Mayjen Pranowo juga menegaskan, gerak-gerik kelompok yang menganggu jalannya kongres PDI akan tetap dideteksi dan perbuatan mereka yang melakukan perusakan tidak bisa ditolerir. Selanjutnya, Jenderal berbintang dua tersebut mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isyu-isyu yang merugikan persatuan dan kesatuan.
Pada kesempatan itu, Pangdam dan Kapolda menolak anggapan petugas keamanan memberikan kesempatan dan membiarkan kelompok yang berusaha mengganggu jalannya kongres. Apalagi seolah-olah direkayasa sebab semua yang hadir memakai baju seragam merah. (U-MDN.004/MDN .001/PU03)
Sumber: ANTARA(22/07/1993)
_______________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 669-669.