TIGA SYARAT NAIKKAN TARAF HIDUP RAKYAT [1]
Jakarta, Merdeka
Presiden Soeharto mengatakan bahwa Indonesia dalam meningkatkan ketahanan ekonomi dalam pelaksanaan pembangunannya untuk dapat menaikkan taraf hidup rakyat harus diperhatikan 3 syarat untuk mensukseskan arti pembangunan ekonomi.
Kepala Negara mengatakan hal tersebut ketika ia menerima para peserta seminar CSIS (Central Strategic and International Studies) siang ini di Istana Merdeka.
Syarat2 tersebut adalah terciptanya stabilitas nasional, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus menerus bisa tampak dan perataan dari hasil2 pembangunan bagi peningkatan kemakmuran rakyat.
Didalam kerjasama ekonomi antara Negara guna meningkatkan Ketahanan Ekonomi masing-masing, kata Presiden harus diwujudkan kesejahteraan masing-masing rakyat.
Dikatakan oleh Kepala Negara bahwa dengan berbagai2 pembahasan, yang dilakukan oleh seminar CSIS itu di Bali merupakan sumbangan yang berharga bagi bangsa2 di Asia Tenggara dan meningkatkan kerjasama antara bangsa2 Asia Tenggara dengan bangsa-bangsa dikawasan lain.
Bulan Agustus yang akan datang, ASEAN yang baru berusia 10 tahun sudah meningkatkan kerjasamanya yang baik untuk lebih membawa Asia Tenggara kedalam kawasan damai, bebas dan netral.
Untuk mencapai cita-cita damai dan bebas itu dimulai dengan landasan Ketahanan Nasional masing-masing Negara, baik dalam Ketahanan Ideologi Politik, maupun Ketahanan Sosial Budaya, Ketahanan Ekonomi dan Ketahanan Militer.
Sesuai dengan Deklarasi Bali, kita ingin menciptakan kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, militer dan pertahanan adalah dengan tukar menukar informasi, mempelajari doktrin pertahanan keamanan masing-masing, menjauhkan diri dari pakta militer.
Kerjasama yang diutamakan adalah kerjasama dalam bidang ekonomi masing-masing, oleh karena itu akhir-akhir ini diadakan pertemuan antara menteri-menteri ekonomi Asia Tenggara untuk merumuskan berbagai masalah supaya kerjasama ekonomi itu menjadi suatu kenyataan.
3 Syarat
Yang menjadi perhatian kerjasama ekonomi itu adalah dalam perdagangan telah memperoleh suatu landasan yang baik.
Dalam bidang2 lainnya sedang dalam perumusan baik mengenai pangan dan pertanian, perindustrian serta Bank/Keuangan, begitu juga transport komunikasi.
Dihadapkan masalah2 itu dalam KTT ASEAN di Kuala Lumpur bulan Agustus yang akan datang telah memperoleh persetujuan-persetujuan ataupun kemajuan-kemajuan, yang diharapkan.
Dalam bidang industri, kata Presiden, dikandung maksud di masing-masing Negara2 anggota terdapat suatu proyek ASEAN yang pemiliknya akan menjadi pemilikan bersama sedangkan Negara tuan rumah akan memiliki saham yang lebih besar dari pada negara-negara lainnya.
Pada dasarnya modal saham tersebut yang tidak begitu masih memerlukan bantuan modal dari Negara-negara lain, hal ini perlu mendapat perhatian dari kawasan negara lain, baik dari Eropah, Jepang, Amerika Selatan dan Negara-negara Pasifik Selatan. (DTS)
Sumber: MERDEKA (03/06/1977)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 332-333.