TIMTIM BERUSAHA TIDAK JADI JURU KUNCI BULU TANGKIS[1]
Jakarta, Antara
Timor Timur dalam cabang bulutangkis di PON XIII akan berusaha keras untuk tampil secara maksimal sehingga tidak menjadi juru kunci, kata pelatih bulutangkis Timtim Yohann kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Dikatakan, walaupun pada PON XIII yang akan dibuka Presiden Soeharto, Kamis sore, daerah itu untuk pertama kali ikut danjuga belum diperhitungkan tetapi bertekad untuk tampil mati-matian, meskipun di nomor beregu putra dan putri masuk dalam pool berat.
“Baik nomor beregu putra maupun putri Timtim berada dalam pool yang juga bercokol tim dari Pulau Jawa dengan pemain berkaliber Internasional,” ujarnya.
Untuk beregu putra Timtim masuk dalam pool A bersama tim dari Jateng, Sulut, DKI-Jakarta, dan Bali, sementara beregu puteri masuk pool B bersama dengan tim Jatim, Sulsel, Jateng, Riau dan Sulut.
Menurut Dia, peluang untuk tidak menjadi juru kunci lebih besar ada pada beregu putri karena untuk tim putri berpeluang mengalahkan Riau dan Sulut karena kekuatan kedua daerah itu sama dengan Timtim.
Sedangkan untuk beregu putra cukup berat karena lawan yang dihadapi hampir sebagian besar adalah pemain bulutangkis tingkat dunia.” Meskipun demikian anak anak terus dimotivasi untuk berjuang dengan sekuat tenaga, “katanya.
Timtim pada PON XIII 1993 ini menyertakan sembilan pemain bulutangkis terdiri dari lima pemain putra dan empat putri, masing-masing Denny Samuel Sandy, Philiph Mesakh, Boen Fu, Mas Jaya dan Wawan Prasetyo untuk putra, sedangkan putri terdiri dari Carla M.S. Ribeiro , Farida Samin, Ivone M.S. Ribeiro dan Estefin C. Umboh.
Kesembilan pebulutangkis itu diundang oleh PB. PBSI untuk berpartisipasi dalam pesta olahraga nasional itu dan mereka tidak melalui babak prakualifikasi untuk lolos sehingga menurut Yohann anak asuhnya dianggap “Under Dog.”Tetapi dengan dianggap seperti itu kita bisa bebas bertanding karena tidak mempunyai beban”,demikian Yohann. (T.DLI-PK02/SP03/ 9/09/93 12:42/RE3)
Sumber: ANTARA (09/0911993)
___________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 778-779.