TUGAS DUTA BESAR BERTAMBAH PENTING
Kekuatan moral harus dibangkitkan di seluruh dunia, untuk mencegah kemungkinan timbulnya peperangan, baik perang terbatas maupun perang dunia yang baru. Demikian ditegaskan Presiden Soeharto, Kamis, kemarin, di Istana Negara pacta pelantikan Dubes Indonesia untuk Kerajaan Belanda, R.A. Kosasih dan Dubes Indonesia untuk Yugoslavia merangkap untuk Yunani A. Adenan.
A. Adenan sebelumnya adalah Ditjen Pengamanan Hubungan Luar negeri Deplu Departemen Luar negeri dan R.A. Kosasih sebelumnya Presiden Kornisari PT. Krakatau Steel. A. Adenan menggantikan Kun Jelani dan R.A. Kosasih menggantikan Soempono Bajuadji.
Menurut Presiden Soeharto, semua negara yang besar maupun yang kecil harus menahan diri.
"Bersamaan dengan itu, di seluruh dunia juga harus dibangkitkan kekuatan moral untuk melenyapkan bahaya yang sama besarnya, ialah keterbelakangan dan kemiskinan yang sampai sekarang masih dialami oleh bahagian terbesar umat manusia," ujar Kepala Negara.
Bukan Satu-satunya
Presiden Soeharto mengakui bahwa kekuatan moral itu bukan satu-satunya alat yang dapat digunakan dan adalah tidak realistis untuk hanya mengendalikan kekuatan Politik moral bagi keselamatan dan kemajuan umat manusia.
"Namun bagaimanapun juga kekuatan moral itu harus dibina dan dikemba:ngkan tanpa mengenal lelah sehingga menjadi semangat dalam tata hubungan antar bangsa," tambah Presiden.
Ia mengatakan, bagi Indonesia kekuatan dan bimbingan moral itu jelas dimiliki dalam Pancasila yang merupakan dasar negara.
"Justru untuk membangkitkan kekuatan moral di seluruh dunia itulah, maka tugas para Dubes menjadi bertambah penting sekarang dan dalam masa-masa yang akan datang," ujar Presiden Soeharto. (DTS)
…
Jakarta, Kompas
Sumber: KOMPAS (21/03/1980)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 555-556.