Bandung, 28 Mei 1998
Kehadapan
Yth. Bapak H. M. Soeharto
Jl. Cendana Jakarta
Ungkapan Hati [1]
Dengan hormat,
Bersama ini kami ungkapkan perasaan-perasaan kami sekeluarga.
- Kami dalam hidup ini mengalami 2 era pemerintahan yaitu era Bung Karno dan era Pak Harto.
- Kami juga membaca di Harian KOMPAS:
- Minggu tanggal 24 Mei 1998 dengan judul: Saat berkuasa mereka mendompleng, sekarang mencerca.
- Kamis tanggal 28 Mei 1998 dengan judul: Cerita di balik mundurnya Soeharto.
Hati kami mengatakan, bagaimana mungkin bisa terjadi orang-orang yang tadinya sangat dekat dengan Bapak, orang-orang yang berhutang budi kepada Bapak, (entah penguasa entah pejabat/ intelektual) dalam sekejap (1 2 bulan) bisa berbalik 180°, suatu hal yang menggambarkan perilaku yang tidak bermoral.
Dari hal-hal tersebut di atas, Dalam berdoa, kami panjatkan rasa syukur kepada Tuhan:
- Dan terima kasih kami kepada Pak Harto yang telah menumpas G.30.S/PKI di mana saat ini mungkin kami sekeluarga sudah tidak berada di muka bumi ini (termasuk sebagian besar rakyat Indonesia lainnya) karena akan dimusnahkan.
- Terima kasih kami atas keberhasilan pembangunan fisik dan spiritual yang dapat kami rasakan (termasuk juga oleh rakyat Indonesia)
- Terima kasih kepada Pak Harto sebagai pemersatu bangsa Indonesia.
Dalam berdoa kami bermohon kepada Tuhan :
- Semoga Pak Harto mendapat rahmat dan berkah Allah SWT
- Semoga Pak Harto diberikan ketabahan oleh Allah SWT.
- Semoga Pak Harto tetap mempunyai keyakinan dan kebanggaan akan jasa-jasa/hasil kerja selama ini.
- Semoga Pak Harto tidak berkecil hati, karena saya yakin masih ada yang tetap mengingat jasa-jasa Pak Harto.
- Semoga Pak Harto dan keluarga selamat dunia akhirat dan sejahtera. Amin. (DTS)
Hormat kami sekeluarga,
Drs. Med. H.S. Malik
Ratna Pantjawati Malik / lsteri
Wilma Saleh Malik / anak
Wilsa Saleh Malik / anak
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 480-481. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.