Semarang, 30 Mei 1998
Kepada
Yth. Bapak Soeharto sekeluarga
di Jl. Cendana Jakarta
UNGKAPAN RASA SIMPATI [1]
Assalamu’alaikum wr. wb.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila surat saya ini mengganggu istirahat Bapak beserta keluarga.
Saya memberanikan diri untuk menyampaikan surat kepada Bapak Soeharto beserta keluarga, sebagai ungkapan rasa simpati.
Saya ingin menyampaikan dorongan moril, semoga Bapak beserta keluarga selalu mendapat ketabahan hati. Saya membenci semua bentuk kegiatan yang menyudutkan nama baik serta martabat Bapak beserta putra-putri. Saya senantiasa memohon kepada Tuhan Yang Maha Agung, semoga Bapak beserta putra-putri mendapat lindungan dari-Nya. (DTS)
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Hormat saya,
Tri Lusgiyarto
Semarang
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 212. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.