Usahakan Sholat Wajib Selalu Berjamaah

Jakarta, 11 November 1998

Kepada

Yth. Bapak H. M. Soeharto sekeluarga

di kediaman

USAHAKAN SHOLAT WAJIB SELALU

BERJAMAAH [1]

Assalamu’ alaikum wr. wb.

Pertama-tama kami menyampaikan salam hormat, tennng doa semoga Allah Subhanahu Wa ta’ala menguatkan iman dan taqwa Bapak dan segenap keluarga dalam menghadapi cobaan yang amat berat ini.

Kami keluarga besar Majelis Muslimin Indonesia turut merasa prihatin dan sangat memahami situasi dan kondisi yang sedang menyelimuti kita semua. Di saat-saat seperti ini, kekuatan dan ketaqwaan kita benar-benar sedang diuji, Allah Subhanahu Wata’ala telah berfirman dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 286 yang artinya: “Bahwa Allah tidak akan membebani orang-orang yang beriman di luar kemampuannya”. Bahwa Majelis Muslimin Indonesia bukan organisasi massa Islam yang besar, tetapi kehadiran kami yang dirintis oleh alm. Prof Dr. Soenarwan Soekowati, S.H. yang pernah menjadi pembantu Bapak, yang pada waktu itu kehadirannya telah Bapak restui.

Di dalam menghadapi dan mengatisipasi situasi yang terjadi, MMI selalu memberikan saran baik lisan maupun tertulis kepada para pejabat, baik sipil maupun militer termasuk kepada presiden BJ. Habibie.

Sebagai rasa tanggung jawab moral kepada bangsa, MMI berpen­ dapat bahwa situasi dan kondisi yang dihadapi bangsa saat ini tidak sepantasnya kesalahan dibebankan sepenuhnya kepada Bapak sebagai hamba Allah, Bapak juga cukup besar jasanya kepada bangsa, negara, dan agama khususnya membubarkan PKI dan melarang faham marxisme/theisme di Indonesia. Justru yang kami sesalkan secara mendalam adalah, banyaknya orang-orang yang di sekitar Bapak yang telah menikmati hasil-hasil pembangunan, tetapi sekarang menjadi orang-orang yang munafik.

Apabila Bapak berkenan, kami ingin mendapat daftar data orang­orang munafik tersebut dan kami bersedia membukanya di depan pers tanpa menyebut sumbernya, sebagai pelajaran dan hukuman yang setimpal terhadap kelakuan mereka.

Sebagai saran kami kepada Bapak sekeluarga, dan ini merupakan wasiat dari salah seorang ulama besar, agar Allah swt, memberikan kelapangan dan kemudahan dalam menghadapi cobaan tersebut, nasihat adalah sebagai berikut:

1 . Sholat awal waktu (diusahakan berjamaah);

  1. Sholat malam 11 rakaat tepat jam 02.00 (malam);
  2. Membaca AI Quran setelah sholat maghrib dan subuh;
  3. Melakukan amal sholeh di siang hari.

Apabila keempat langkah terse but di atas dapat dilaksanakan oleh Bapak sekeluarga berturut turut tanpa putus selama 21 hari, Insya Allah akan dilapangkan segala-galanya.

Demikianlah curahan hati kami yang tulus, semoga Allah memberi kekuatan lahir dan bathin kepada Bapak sekeluarga dalam menghadapi cobaan yang sangat berat ini.

Amin yaa Robbal ‘alamin. (DTS)

Billahittaufiq wal hidayah.

Wassalamu’ alaikum wr. wb.

DEWAN PIMPINAN PUSAT

MAJELIS MUSLIMIN INDONESIA

                       Pj. Ketua Umum,                                       Wakil Sekretaris Jenderal

Drs. H. Achmad Sjukury Suady                                   Basuki Subarjo

[1]     Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 727-728. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.