Wasiat Kebangsaan Presiden Soeharto (27): LINGKUNGAN

Wasiat Kebangsaan Presiden Soeharto (27): LINGKUNGAN

Pembangunan telah berjalan ratusan tahun di dunia ini. Tetapi baru pada permulaan tahun tujuh puluhan kita lihat dunia mulai sadar dan cemas akan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, sehingga mulai menanggapinya secara sungguh-sungguh sebagai masalah dunia. —“Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya”, 1989: 339

***

Dunia kita diciutkan semakin kecil oleh ilmu dan teknologi. Tetapi serentak dengan itu, ilmu dan teknologi telah menimbulkan pula masalah-masalah lingkungan buatan manusia—“Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya”, 1989: 341

***

MPR sebagai lembaga negara tertinggi yang memegang kedaulatan rakyat di negeri kita mengisyaratkan dalam GBHN supaya dilaksanakan pola pembangunan berwawasan lingkungan. Juga ditegaskan bahwa tujuan pembangunan jangka panjang kita adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan membangun seluruh masyarakat Indonesia. —“Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya”, 1989: 340

***

Permasalahan lingkungan dilahirkan oleh manusia sehingga perlu melibatkan manusia secara aktif dalam lingkungan dan meningkatkan dari perusak menjadi pembina lingkungan. —“Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya”, 1989: 341

***

Kerusakan sumber daya alam, terutama hutan dan daerah-daerah aliran sungai, bukan saja harus kita cegah, melainkan harus kita kembalikan fungsinya dan kita lestarikan —“Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya”, 1989: 341

***

Kita memiliki tanggung jawab untuk memelihara kelestarian alam yang telah diamanatkan Tuhan kepada kita. Kita tidak boleh melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan kerusakan di muka bumi (Presiden Soeharto, Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 10 Juni 1996)

***

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.