YUGOSLAVIA DUKUNG INDONESIA JADI KETUA GNB
Beograd, Antara
Yugoslavia memberikan dukungan penuh kepada usaha Indonesia untuk mengetuai Gerakan Non-Blok (GNB) dan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) GNB 1992di Jakarta, demikian ditegaskan para pejabat Yugoslavia di Beograd, Ahad.
Kantor berita Perancis AFP dalam laporannya dari ibukota Yugoslavia mengungkapkan, para pejabat itu menyatakan bahwa Indonesia membantu menjadikan Yugoslavia ketua GNB sekarang ini dalam pertemuan menteri luar negeri di Nikosia, September 1988.
Indonesia, yang telah lama berupaya untuk menjadi ketua GNB, waktu itu bersaing ketat dengan Nikaragua, tetapi kedua negara sama-sama tidak berhasil memperoleh dukungan yang cukup untuk meraih kedudukan itu dan Yugoslavia dipilih sebagai calon kompromi untuk KTT IX yang dimulai di Beograd, Senin.
“Indonesia waktu itu banyak membantu kami memperoleh pencalonan. Yugoslavia akan berupaya sekuat tenaga untuk membantu Indonesia” dalam upaya menjadi tuan rumah KTT X tiga tahun lagi,” kata seorang pejabat Yugoslavia.
Dengan sumbangan tak kurang dari setengah juta dolar AS, Indonesia termasuk penyumbang dana terbanyak untuk pelaksanaan KTT Beograd, bersama Arab Saudi dan Kuwait, yang masing-masing memberikan sekitar satu juta dolar AS dari sekitar tujuh juta dolar AS dana keseluruhan untuk menyelenggarakan pertemuan puncak itu.
Jakarta telah mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Beograd yang dipimpin langsung oleh Presiden Soeharto, yang menghadiri KTT itu untuk pertama kalinya dalam 20 tahun. Hal ini dipandang oleh para pengamat sebagai upaya untuk meningkatkan citra diplomatik Indonesia.
Presiden Soeharto hadir dalam KTT GNB di Lusaka 1970. Sejak itu ia diwakili oleh wakil presidennya.
Sumber : ANTARA (04/09/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 315-316.