ZANZIBAR “PINJAM” 12.000 TON BERAS INDONESIA[1]
Jakarta, Antara
Indonesia meminjamkan 12.000 ton beras kepada Zanzibar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat yang terus meningkat, dan pinjaman itu akan dikembalikan dalam waktu satu tahun yang berasal dari pelabuhan pemuatan RR Cina, Vietnam, ataupun Thailand.
Seusai mendampingi Presiden Soeharto menerima Menteri Perdagangan, Perindustrian Zanzibar, Amani Abeid Karume yang mengadakan kunjungan kehormatan di Bina Graha, Sabtu, Menteri Negara Urusan Pangan/Kepala Bulog Ibrahim Hassan mengatakan kepada pers bahwa sebenarnya Zanzibar ingin meminjam lebih banyak.
Presiden Soeharto, kata Ibrahim Hassan, mengatakan jika pinjaman itu dikembalikan dengan baik maka tidak tertutup kemungkinan bagi Zanzibar untuk memperoleh pinjaman lagi. Beras yang dipinjamkan Indonesia itu adalah derajat sosohnya 90 persen dan 15 persen broken.
Ibrahim mengatakan peminjam akan mengirimkan kapalnya ke Surabaya untuk mengambil beras tersebut. Nanti apabila pinjaman itu sudah siap dikembalikan, maka Indonesia akan mengirimkan kapalnya ke pelabuhan pemuatan. Selain harus mengangkut sendiri beras itu, mereka juga wajib menanggung bunganya. Pada kesempatan itu, Presiden mengatakan kepada Menteri Amani Abeid Karume bahwa Indonesia bersedia menerima para petani Zanzibar untuk melakukan magang dalam upaya membantu mereka mencapai swasembada pangan, khususnya beras. Pola yang bisa mereka pakai adalah gogo rancah.
Di tempat yang sama, Presiden juga menerima Mensesneg Moerdiono. Namun tidak diperoleh keterangan mengenai isi pertemuan itu. (T-EU02/EU03/14.00)
Sumber:ANTARA(15/05/1993)
______________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 442-443.