Presiden Soeharto: ABRI Harus Berani Melihat Kekuatan dan Kelemahan Dirinya[1]
MINGGU, 5 OKTOBER 1975 Presiden Soeharto mengatakan bahwa ABRI harus berani melihat kembali kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya, disamping harus berani pula melihat keberhasilan, kekurangan, dan ketertinggalannya. Dorongan terhadap ABRI ini dikemukakan Kepala Negara dalam konteks kejuangan, dimana seorang pejuang harus memiliki cita-cita dan prinsip serta penuh keyakinan mempertahankan prinsip dan cita-citanya dengan segala usaha serta memiliki pengabdian yang bertekad mewujudkan prinsip dan cita-citanya itu. Demikian antara lain diamanatkan oleh Kepala Negara, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara pada perayaan ulang tahun ABRI ke-30 pagi ini di Parkir Timur, Senayan, Jakarta. (AFR).
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 291-292. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.