Resmikan Unit Angiocardio X-Ray, Presiden Soeharto Harapkan RSCM Tidak Membeda-Bedakan Pasien

JUM’AT, 12 NOVEMBER 1976 Kepala Negara mengharapkan agar Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) benar-benar dapat melayani setiap penderita dengan penuh ketekunan, kesabaran, dan keramahtamahan tanpa membedakan antara pembesar dengan rakyat “biasa”, atau antara orang mampu dengan orang yang tidak punya. Harapan itu dikemukakannya ketika sore ini ia meresmikan Gedung Poliklinik dan Unit Angiocardio X-Ray RSCM.
Acara peresmian ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Presiden Soeharto. Dengan diresmikannya unit bam tersebut, maka rumah sakit umum yang terbesar di Indonesia ini sekarang mempunyai kemampuan dalam bidang diagnostik radiologik kardiovaskuler.
Lebih jauh, dalam amanatnya, Kepala Negara mengatakan bahwa pembangunan kembali RSCM serta penambahan peralatan dan unit-unit baru, juga merupakan usaha kita untuk meratakan pembangunan secara adil. Perataan dan keadilan juga kita usahakan terwujud pada lapangan pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam rangka itu pula Pemerintah, dalam tahun 1976/1977 ini, telah membangun 350 Puskesmas baru.
Dengan tambahan itu, kata Kepala Negara, maka apa yang ditentukan dalam Repelita II telah tercapai, yaitu sebuah Puskesmas untuk setiap kecamatan. Lebih jauh dikatakannya bahwa Pemerintah akan meningkatkan lebih dari 800 Puskesmas yang telah ada. Selain itu, sekitar 700 buah rumah akan dibangun untuk dokter-dokter Puskesmas Kecamatan, yang tentu akan membantu kelancaran penyaluran tenaga-tenaga dokter ke daerah-daerah. Fasilitas kerja dokter-dokter Puskesmas ini juga terus diperbaiki. (AFR)

_____________________________

Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 410-411. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003