1977-07-20 Presiden Soeharto Resmikan Jalan Balikpapan-Samarinda

Presiden Soeharto Resmikan Jalan Balikpapan-Samarinda[1]

RABU, 20 JULI 1977 Presiden Soeharto hari ini meresmikan penggunaan jalan Balikpapan-Samarinda sepanjang 115 km dalam suatu upacara di Balikpapan, Presiden mengatakan bahwa pembangunan jalan ini merupakan usaha Pemerintah untuk mewujudkan kemajuan, kesejahteraan dan pemerataan pembangunan. Ditegaskannya bahwa jalan raya ini tidak untuk dipergunakan mengangkut kayu berupa log, karena akan merusak jalan dan mengganggu keselamatan umum. Ditambahkannya bahwa dengan adanya jalan ini maka makin luaslah jangkauan hubungan yang terdapat antara daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Ini berarti adanya peningkatan kegiatan antara kedua daerah itu guna memperkokoh kesatuan ekonomi nasional di kawasan ini. Masyarak:at yang tadinya terpencil dan yang bam datang ke daerah ini dapat melakukan peningkatan kegiatan usahanya secara lebih teratur dan terarah.

Menurut Presiden, Pemerintah menyadari bahwa masyarakat cenderung datang melakukan kegiatan-kegiatlan di daerah-daerah yang tinggi tingkat kemudahannya dalam memenuhi berbagai macam kebutuhan. Ini dapat berakibat bahwa daerah yang tingkat kemudahannya telah tinggi ak:an berkembang jauh lebih cepat dari daerah yang tingkat kemudahannya lebih rendah. Dengan kata lain, yang maju akan makin maju lebih cepat; sedangkan yang terbelakang akan makin terbelakang. Kecenderungan masyarak:at ini tidak dapat dibendung begitu saja. Karena itu usaha Pemerintah adalah mengusahakan keseimbangan pertumbuhan antar daerah. Pemerintah menyadari bahwa usaha ini sama sekali tidak mudah, lebih-lebih karena biaya yang harus dikerahkan bukan sedikit. Namun, apabila kita menginginkan kemajuan, kesejahteraan dan kemerataan maka tidak ada pilihan lain. (AFR)


[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978“, hal 514-515. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin, diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta tahun 2003.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.