1977-08-12 Menerima PM Jepang, Presiden Soeharto: Mencari Perdamaian Harus Dijauhkan Adanya Sikap Konfrontasi

Menerima PM Jepang, Presiden Soeharto: Mencari Perdamaian Harus Dijauhkan Adanya Sikap Konfrontasi

JUM’AT, 12 AGUSTUS 1977 PM Jepang dan Nyonya Fukuda pukul 14.30 siang ini tiba di bandara internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta. Presiden dan Ibu Soeharto menyambut kedatangan mereka dalam suatu upacara kehormatan. Untuk menghormati kunjungan kedua tamu negara, Presiden dan Ibu Soeharto malam ini menyelenggarakan jamuan makan malam di Istana Negara.
Dalam pidato selamat datangnya Presiden Soeharto mengatakan bahwa hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang bukan hanya ditandai oleh besarnya bantuan ekonomi Jepang, akan tetapi juga oleh persamaan cita-cita untuk memperkokoh perdamaian dunia dan menjunjung tinggi keadilan dan kesejahteraan. Dasar kerjasama yang demikian itu jelas lebih erat dan langgeng dari pada sekadar hubungan ekonomi yang memberi keuntungan jangka pendek. Dikatakannya bahwa dalam dasawarsa sekarang ini dan di masa mendatang, persoalan yang terbesar adalah bagaimana kita semua bertanggungjawab dan mengambil bagian yang nyata untuk mempersempit jurang pemisah antara negara-negara maju dan negara-negara yang sedang membangun. Didalam dunia yang makin disempitkan oleh kemampuan teknologi sekarang ini, umat manusia makin merasa menjadi satu. Dalam rangka ini sangatlah penting tujuan-tujuan bersama semua bangsa untuk membangun tata ekonomi dunia baru, satu cita-cita yang tulus yang didambakan umat manusia dan telah disepakati semua bangsa dalam forum PBB.
Selanjutnya Presiden mengingatkan bahwa dalam mencari perdamaian itu harus dijauhkan adanya sikap konfrontasi, karena sikap itu bukan saja tidak akan menghasilkan apa yang kita harapkan, malahan akan mendatangkan salah pengertian dan bencana. Membangun tata hubungan baru yang adil dan lebih saling menguntungkan bukanlah semata-mata kepentingan negara-negara yang sedang membangun saja, akan tetapi juga kepentingan negara-negara industri maju sendiri. Lebih dari itu, ini adalah kepentingan semua umat manusia demi keselamatan bersama. Demikian Presiden. (AFR).

_____________________________

Sumber: Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 524-525. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin, diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta tahun 2003.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.