1978-02-25 Lantik Lima Duta Besar, Presiden Soeharto: Perdamaian dan Pembangunan, Masalah Pokok Semua Bangsa

Lantik Lima Duta Besar, Presiden Soeharto: Perdamaian dan Pembangunan, Masalah Pokok Semua Bangsa[1]

 

SABTU, 25 FEBRUARI 1978 Presiden Soeharto pagi ini melantik lima duta besar Indonesia di Istana Negara. Mereka yang dilantik itu adalah Duta Besar Martono Kadri (untuk Republik Arab Syria), Duta Besar RM Soedarmo Martonagoro (untuk Kerajaan Denmark dan Kerajaan Norwegia), Duta Besar Makmun Murod (untuk Malaysia), Duta Besar Saleh Basarah (untuk Kerajaan Inggris), dan Duta Besar Mohammad Sabir (untuk Republik Persatuan Tanzania).

Dalam amanatnya, Kepala Negara mengatakan bahwa politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif yang diabdikan pada pembangunan memang tampak makin cocok dengan perkembangan dunia pada masa kini. Namun, kitapun sadar bahwa pelaksanaan politik luar negeri yang demikian tidak selamanya mudah untuk ditempuh. Selanjutnya dikatakannya bahwa jalin-menjalinnya hubungan antar bangsa telah mencapai tingkat yang sedemikian eratnya sehingga keselamatan bangsa yang satu merupakan bagian dari keselamatan bangsa yang lain. Demikian pula kesulitan yang diderita oleh satu bangsa dapat merupakan awal kesulitan bagi bangsa lain. Karena itu terpeliharanya perdamaian dan pembangunan bangsa-bangsa jelas merupakan masalah pokok semua bangsa. (AFR)

________________________

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 601-602. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.