Dubes Indonesia Untuk PNG Benarkan KBRI di Port Moresby Didatangi Demonstran [1]
KAMIS, 13 JULI 1978 Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini, Busyiri, pukul 10.30 pagi ini menghadap Kepala Negara di Cendana. Duta Besar Busyiri datang untuk melaporkan kepada Presiden mengenai perkembangan terakhir dalam hubungan antara Indonesia dan Papua Nugini. Pada kesempatan itu Presiden memberikan petunjuk agar kerjasama kedua negara dapat lebih dikongkritkan, jangan terhenti pada pembicaraan saja.
Kepada pers Busyiri membenarkan bahwa belum lama ini KBRI di Port Moresby didatangi oleh sekitar 60 orang demonstran mahasiswa. Dalam demonstrasi yang berlangsung selama lebih kurang 15 menit itu, para mahasiswa menyampaikan petisi yang berisikan keprihatinan mereka atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan Indonesia di daerah perbatasan kedua negara. Busyiri mengatakan bahwa pelanggaran itu tidak disengaja, sebab dalam perbatasan yang panjang sekali dan berhutan lebat sulit untuk mengetahui letak perbatasan itu secara tepat. Disepanjang perbatasan itu hanya terdapat sekitar sepuluh patok. (AFR)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 42. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003