Presiden Soeharto: Terwujudkan Landasan Masyarakat Adil Makmur Perlu 5-6 Pelita
RABU, 16 AGUSTUS 1978 Dalam rangka peringatan hari ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan kita yang ke-33, malam ini Presiden Soeharto menyampaikan amanat kenegaraan didepan sidang paripurna DPR. Berlainan dari biasanya, dalam amanatnya kali ini Presiden tidak menguraikan penilaian atas hasil-hasil yang telah kita capai, karena hal itu telah dibentangkannya secara panjang lebar dalam pertanggungan jawab Mandataris kepada MPR pada bulan Maret yang lalu. Sebagai gantinya, Kepala Negara berbicara mengenai pentingnya kurun waktu lima tahun mendatang bagi bangsa kita.
Menurut Presiden Soeharto ada empat tanda sejarah mengapa kurun waktu itu menjadi demikian penting dan menentukan. Pertama, dalam waktu lima tahun mendatang -ialah pelaksanaan Pelita III- kita berada di tengah-tengah perjalanan menuju terwujudnya landasan masyarakat adil dan makrnur. Landasan masyarakat adil dan makrnur berdasarkan Pancasila itu akan dapat kita wujudkan setelah kita melaksanakan Pelita sebanyak 5-6 kali. Kedua, dalam atau pada akhir lima tahun mendatang itu akan mulai terjadi pergantian generasi, yang selamanya menimbulkan kerawanan kerawanan dan sekaligus juga mengandung harapan-harapan. Pergantian generasi yang akan datang itu mempunyai arti yang khusus, sebab generasi lama yang langsung melahirkan kemerdekaan nasional ini akan berganti dengan generasi baru. Kemampuan generasi yang lama untuk menunjukkan dan meneruskan nilai yang baik dari perjuangan kemerdekaan dahulu, dan kemampuan generasi baru itu menerima secara wajar dan menghayati nilai-nilai tadi merupakan jaminan bagi kesinambungan dan kelestarian cita-cita kemerdekaan.
Tanda ketiga adalah adanya harapan dan dimensi-dimensi baru yang diinginkan oleh rakyat dari perjalanan pembangunan kita hingga saat ini. Perasaan-perasaan rakyat menghendaki agar pembangunan memperoleh kedalaman-kedalaman dan tidak hanya menyentuh permukaannya saja. Kita makin didesak oleh keharusan untuk makin memeratakan pembangunan yang mengarah pada suasana dan arti keadilan sosial.
Keempat, dalam tahun-tahun mendatang dunia masih tetap akan diliputi perkembangan dan pergeseran dalam mencari bentuk hubungan baru, baik di lapangan ekonomi, politik maupun pertahanan. Keadaan dan pembangunan kita tidak mungkin lepas dari pengaruh-pengaruh dunia tadi. Yang penting adalah kemampuan dan kesanggupan kita untuk mengambil sikap dan langkah yang tepat agar kepentingan nasional kita dapat kita lindungi sendiri dan keselamatan kita dapat kita jaga.
Selanjutnya dikatakan Presiden bahwa berdasarkan perhitungan itu, ia telah mengambil kesimpulan bahwa dalam lima tahun mendatang ada tujuh sasaran yang harus diusahakan untuk dicapai. Itulah yang kemudian diberinya nama Sapta Krida Kabinet Pembangunan III. (AFR)
_________________
Sumber: Buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 53-54. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003