Kunjungi Bangladesh, Presiden Soeharto Apresiasi Bangladesh Jalin Kerjasama Dengan Negara Tetangga
SENIN, 19 NOVEMBER 1979 Presiden Soeharto dan rombongan pagi ini meninggalkan Kolombo menuju Dakka, Bangladesh. Di lapangan terbang Katunayake, Presiden Soeharto dilepas oleh Presiden Jayewardene dan PM Premadasa dalam upacara kebesaran militer. Salah satu hasil kunjungan ini adalah dicapainya persetujuan tentang penjualan minyak Indonesia ke Sri Lanka. Namun demikian belum lagi ditetapkan berapa banyak Sri Lanka akan membeli minyak dari Indonesia.
Pesawat Boeing 707 yang ditumpangi Presiden dan rombongan mendarat di pelabuhan udara Tejgon, Dakka, siang ini. Presiden Bangladesh, Ziaur Rahman, menyambut kedatangan di lapangan terbang itu dalam suatu upacara militer. Setelah memeriksa barisan kehormatan, Presiden dan Ibu Soeharto menuju Istana Presiden Bangladesh.
Setelah sorenya meletakkan karangan bunga di makam pahlawan, malam ini Presiden dan Ibu Soeharto menghadiri santap malam kenegaraan yang diadakan oleh Presiden dan Nyonya Ziaur Rahman. Didalam pidatonya, Presiden Soeharto mengatakan bahwa tujuan utama kunjungannya ke Bangladesh adalah untuk persahabatan dan persaudaraan antara kedua negara. Dikatakannya pula bahwa Indonesia menghargai usaha-usaha yang telah dilakukan dengan penuh kesungguhan oleh Bangladesh untuk menjalin hubungan yang erat dan bertetangga baik dalam usaha mewujudkan kedamaian dan saling pengertian diantara negara-negara tetangga. (AFR).
__________________________
Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 226-228. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.
___________________________
Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 226. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.