1979-11-20 Presiden Soeharto Setujui Bangladesh Sewa Transponder Satelit Palapa

Presiden Soeharto Setujui Bangladesh Sewa Transponder Satelit Palapa

SELASA, 20 NOVEMBER 1979 Presiden Soeharto hari ini mengadakan pembicaraan dengan Presiden Ziaur Rahman di Istana Kepresidenan. Indonesia pada prinsipnya menyetujui untuk menyewakan sebagian penggunaan satelit Palapa bagi kepentingan Bangladesh, demikian salah satu hasil pembicaraan Presiden Soeharto dan Presiden Ziaur Rahman di Dakka hari ini. Kedua pemimpin itu berhasil menyepakati beberapa hal dalam pembicaraan mereka yang tidak saja meliputi masalah-masalah bilateral, melainkan juga persoalan-persoalan internasional. Menyangkut masalah bilateral, Presiden Soeharto pada prinsipnya menyetujui keinginan Bangladesh untuk menyewa transponder satelit Palapa. Mengenai masalah internasional, antara lain keduanya sepakat menyerukan agar ditariknya semua pasukan asing dari Kamboja.
Walikota Dakka, sore ini mengadakan penyambutan resmi atas kedatangan Presiden Soeharto dan rombongan di kotanya. Memberikan sambutan pada acara ini, Presiden mengatakan bahwa ada persamaan antara Dakka dan Jakarta, yaitu banyaknya masjid di kedua ibukota ini. Menurut Kepala Negara, persamaan itu mencerminkan persamaan lain yang mendasar, yaitu ketaatan keagamaan yarig dalam, yang pasti dapat menjadi landasan yang kuat untuk makin memperkuat hubungan persaudaraan dan persahabatan antara kedua negara. (AFR).

_________________________

Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 228. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.