Menenrima PM Srilanka, Presiden Soeharto Singgung Afganistan dan Kamboja Keluar dari Semangat Dasasila Bandung[1]
SENIN, 4 MEl 1981 Hari ini Presiden Soeharto mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Srilangka, Premadasa, di Istana Merdeka. Materi pembicaraan berkisar pada hubungan dan kerjasama bilateral, masalah-masalah regional dan internasional. Dalam kaitan dengan hubungan bilateral, Presiden Soeharto telah menyatakan kesanggupan Indonesia untuk menyediakan minyak bagi kebutuhan Sri Lanka. Mengenai masalah regional telah disinggung persoalan Afghanistan dan Kamboja. Dalam kedua kasus ini dinilai telah terjadi pelanggaran terhadap prinsip-prinsip Semangat Bandung, yaitu prinsip saling menghormati kedaulatan negara lain dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Oleh karena itu, kedua pemimpin menekankan kembali perlunya dikembangkan Semangat Bandung sebagaimana yang dicetuskan dalam Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955. (AFR)
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 423-424. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003