Peringati Isra’ Mi’raj, Presiden Soeharto: Pembangunan Tidak Hanya Menuntut Kemampuan Akal, Melainkan Juga Tanggung Jawab Moral[1]
JUM’AT, 21 MEI 1982 Presiden Soeharto dalam sambutannya pada peringatan Israk Mikraj Nabi Muhammad SAW di Masjid Istiqlal, Jakarta, malam ini mengatakan bahwa pesan-pesan moral dari kisah Israk Mikraj itu perlu senantiasa kita renungkan kembali. Lebih-lebih pada saat kita menghadapi berbagai masalah besar dalam pembangunan masyarakat kita, yang seringkali tidak hanya menuntut kemampuan akal, melainkan juga meminta tanggungjawab moral. Seringkali kita menghadapi pilihan-pilihan yang tidak hanya hitam putih antara yang baik dan yang buruk saja.
Selanjutnya dikatakannya bahwa sebagai bangsa yang kuat keĀ agamaannya, kita memang harus pandai dalam menentukan sikap dan tindakan kita, agar dalam mengejar dan mencapai kemajuan hidup, selalu dalam suasana keseimbangan: antara segi-segi fisik lahiriah dan segi-segi mental rohaniah, antara segi-segi duniawi dan segi-segi ukhrawi. Untuk itu kita harus selalu melihat secara jelas tujuan kita. Dengan kejelasan tujuan itu, kita akan dapat menentukan cara yang paling tepat untuk mencapai tujuan tadi. (AFR)
_________________________
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 554. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003