1982-10-21 Presiden Soeharto Menerima Kunjungan Tokoh Partai LDP Jepang & Hadiri Jamuan Makan Malam

Presiden Soeharto Menerima Kunjungan Tokoh Partai LDP Jepang & Hadiri Jamuan Makan Malam

KAMIS, 21 OKTOBER 1982 Bertempat di Hotel Okura, tempat Presiden dan rombongan menginap selama di Tokyo, pagi ini secara terpisah Presiden Soeharto menerima empat tokoh Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang yang merupakan partai yang memerintah Jepang dewasa ini. Keempat tokoh itu adalah bekas PM Fukuda, Toshio Komoto (Menteri Urusan Perencanaan Ekonomi), Shintaro Abe (Menteri Perdagangan Internasional dan Industri) dan Yosuhiro Nakasone (Menteri Negara Urusan Administrasi). Pertemuan ini diadakan atas permintaan tokoh-tokoh tersebut.
Presiden Soeharto hari ini di Tokyo mengadakan pembicaraan empat mata dengan PM Zenko Suzuki; pembicaraan yang bersifat tidak resmi ini berlangsung selama lebih kurang satu jam. Dalam pertemuan ini, kedua pemimpin pemerintahan itu telah membicarakan berbagai hal, baik dalam lingkup hubungan bilateral, regional maupun internasional. Sementara itu, Menko Ekuin Widjojo Nitisastro, Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja, Menteri/Sekretaris Negara Sudharmono, Sekretaris Kabinet Moerdiono dan Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri (HELN) Roesli Noer mengadakan pertemuan terpisah dengan para menteri Jepang yang terkait.
Dalam pertemuan tingkat menteri itu pihak Indonesia menjelaskan kembali mengenai kebijaksanaan ekspor “counter purchase” (timbal balik).
Kebijaksanaan ekspor ini juga telah dijelaskan Presiden Soeharto ketika menerima empat tokoh LDP pagi ini. Dijelaskan oleh pihak Indonesia bahwa kebijaksanaan ekspor tersebut adalah penting bagi Indonesia, terutama untuk memasarkan hasil pertanian yang semakin meningkat.
Dalam kesempatan santapan malam yang diadakan oleh PM Suzuki di Kementerian Luar Negeri Jepang malam ini, Presiden Soeharto antara lain mengatakan bahwa siapapun yang menggantikan PM Suzuki nanti, kerjasama Indonesia-Jepang tetap akan bertambah erat, karena ia yakin bahwa penggantinya juga sahabat Indonesia. Pada kesempatan itu Presiden juga meminta Jepang untuk mengimpor lebih banyak lagi hasil-hasil pertanian dari Indonesia. (AFR)

 

____________________________

Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 602-603. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.