Presiden Soeharto Beri Petunjuk Pentingnya Perubahan Mental Petugas Bank[1]
SABTU, 2 JULI 1983 Bertempat di Bina Graha, pada jam 09.00 pagi ini, Presiden Soeharto menerima Gubemur Bank Indonesia, Arifin Siregar. Tampak hadir dalam pertemuan itu adalah Direktur Utama Bank Bumi Daya, Omar Abdallah, Direktur Utama Bank Dagang Negara, HM Widarsadipradja, Direktur Utama Bank Export Import, Muljoto Djojomartono, Direktur Utama Bank Negara Indonesia, Somalawiria, Direktur Utama Bank Pembangunan Indonesia, Kuntoadji, Direktur utama Bank Rakyat Indonesia, Permadi, dan Direktur Utama Bank Tabungan Negara, Prayogo Mirhad. Mereka menghadap Kepala Negara untuk melaporkan perkembangan perbankan nasional pada umumnya.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Negara memberikan petunjuk tentang pentingnya perubahan mental para petugas bank dalam usaha meningkatkan daya guna. Dengan demikian dapat diharapkan bank-bank pemerintah dapat menyalurkan dana-dana yang dihimpun dari masyarakat ke sektor-sektor yang dianggap penting dengan biaya serendah-rendahnya.
Usai menghadap, Direktur Utama Bank Bumi Daya mengatakan bahwa sejak Perherintah memberlakukan kebijaksanaan moneter 1 Juni 1983, yang antara lain memberi kebebasan kepada bank pemerintah untuk menetapkan bunga deposito, bank-bank pemerintah berhasil meningkat jumlah dana yang diserap dari masyarakat. Dana yang dihimpun bank-bank pemerintah naik rata-rata 9 % selama bulan Juni 1983 dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. (AFR)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 35. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003