1983-10-06 Pimpin Sidang Kabinet, Presiden Soeharto Tekankan Ekspor Non Migas & Tingginya Tarif Angkutan

Pimpin Sidang Kabinet, Presiden Soeharto Tekankan Ekspor Non Migas & Tingginya Tarif Angkutan

KAMIS, 6 OKTOBER 1983 Pukul 10.00 pagi ini Presiden Soeharto memimpin sidang kabinet terbatas bidang Ekuin yang berlangsung di Bina Graha. Sidang hari ini mendengarkan laporan Menteri Perdagangan, Rachmat Saleh, mengenai perkembangan ekspor non-migas selama semester pertama tahun 1983. Menteri Rachmat Saleh antara lain melaporkan bahwa ekspor non-migas Indonesia ke berbagai negara mengalami kenaikan, baik dalam triwulan pertama maupun triwulan kedua.
Kemudian, selaku Menteri Keuangan a.i., Rachmat Saleh melaporkan bahwa jumlah uang yang beredar mencapai Rp 7 .881 miliar. Dilaporkannya pula bahwa indeks harga konsumen yang merupakan patokan bagi penentuan laju inflasi selama bulan September 1983 mengalami kenaik;an 0,82%. Laju inflasi dalam periode Januari sampai dengan September 1983adalah 10,59%.
Sementara itu Menteri Pertanian, Achmad Affandi, telah melaporkan tentang perkembangan pengadaan pangan di dalam negeri. Dikatakannya bahwa pengadaan beras untuk 1983 masih cukup aman, sekalipun terjadi musim kemarau yang cukup panjang.
Menanggapi laporan-laporan para menteri dalam sidang hari ini, Presiden memberikan petunjuk agar usaha-usaha untuk meningkatkan ekspor komoditi non-migas terus digalakkan. Dalam hubungan ini semua atase perdagangan Indonesia dan perwakilan perusahaan-perusahaan Indonesia di luar negeri diminta untuk memberikan informasi yang cukup mengenai komoditi non-migas yang sudah diekspor ke negara tempat mereka bertugas. Mereka juga diharapkan memberikan informasi mengenai jenis komoditi lain yang masih dapat dimasukkan ke negara tersebut.
Kepala Negara juga memberi perhatian terhadap tarif angkutan yang dinilai masih cukup tinggi sehingga dapat mengganggu usaha penggalakan ekspor non-migas Indonesia. Untuk itu Menteri Perhubungan diperintahkan untuk mengkaji kembali masalah tarif angkutan, disamping terus membina perusahaan-perusahaan angkutan. (AFR)

_________________________________

Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 64-65. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.