1983-12-24 Lantik Tujuh Dubes, Presiden Soeharto: Salah Satu Tugas Dubes Bantu Tingkatkan Ekspor

Lantik Tujuh Dubes, Presiden Soeharto: Salah Satu Tugas Dubes Bantu Tingkatkan Ekspor

SABTU, 24 DESEMBER 1983 Pukul 09.00 pagi ini, Presiden Soeharto melantik tujuh duta besar baru RI dalam suatu upacara di Istana Negara. Ketujuh duta besar baru itu adalah Marsdya. Abdulrachim Alamsjah untuk Republik Turki, SAM Alaydrus untuk Republik Tunisia, Mayjen. Prapto Prajitno untuk Republik Konfederasi Swiss, RM Imam Abikusno untuk Republik Sosialis Ethiopia, Drs Soetadi untuk Republik Brazil merangkap Republik Peru, Zuwir Djamal untuk Brunei, dan Mayjen. (Purn.) August Marpaung SH untuk Australia.
Dalam amanatnya, Kepala Negara meminta agar para duta besar juga mencurahkan perhatiannya untuk ikut berjuang guna mewujudkan tekad kita untuk mensukseskan pelaksanaan Repelita IV. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para duta besar adalah membantu meningkatkan ekspor kita. Presiden menegaskan bahwa ekspor barang-barang di luar minyak dan gas bumi seperti hasil pertanian dan industri harus terus kita naikkan, bukan saja karena kita memerlukan devisa yang besar untuk makin dapat menggerakkan pembangunan, tetapi terlebih-lebih karena kelangsungan ekspor dari hasil pertanian dan industri itu akan dapat memberikan lapangan kerja dan menghidupi jutaan petani dan buruh yang bekerja di lapangan pertanian, perkebunan, pertambangan, dan industri. (AFR)

__________________________

Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 94. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.