1984-03-19 Buka Penataran Calon Penatar Nasional, Presiden Soeharto Tekankan Pembangunan Sebagai Pengamalan Pancasila

Buka Penataran Calon Penatar Nasional, Presiden Soeharto Tekankan Pembangunan Sebagai Pengamalan Pancasila[1]

 

SENIN, 19 MARET 1984 Pukul 10.00 pagi ini, Presiden Soeharto menghadiri upacara pembukaan Penataran Calon Penatar Tingkat Nasional/Manggala BP-7 di Istana Bogor. Penataran yang akan berlangsung selama dua minggu ini diikuti oleh 114 peserta, yang selain pejabat-pejabat pemerintah, juga berasal dari berbagai organisasi kemasyarakatan; mereka terdiri atas 10 wanita dan 104 pria.

Dalam pidato sambutannya Kepala Negara mengatakan bahwa walaupun tidak ada tolok ukur yang seluruhnya obyektif yang dapat digunakan untuk menilai hasil-hasil penataran yang selama ini telah kita lakukan dengan giat dan terns menerus, namun ada cukup tanda-tanda bahwa secara umum Pancasila telah mengakar secara lebih luas, secara lebih sadar, secara lebih jujur dan secara lebih yakin di kalangan berbagai golongan dalam masyarakat kita jika dibanding dengan masa-masa dahulu. Pancasila telah menjadi milik bersama dari semua golongan dan generasi bangsa kita.

Selanjutnya dikatakan oleh Presiden bahwa hanya dengan pemahaman bersama yang benar, maka Pancasila dapat kita hayati dan kita amalkan. Jika kita bertekad untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila, maka kita pun pertama-tama harus sadar mengamalkan dan melaksanakan Pancasila itu dalam pembangunan. Apabila tidak, maka yang akan kita capai, bukan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, melainkan masyarakat lain yang asing bagi kita. Kalau ini terjadi maka berarti gagallah pembangunan yang telah kita laksanakan dengan penuh pengorbanan.

Di akhir pidatonya, Kepala Negara mengemukakan bahwa dengan memiliki P4 dan dengan melaksanakan pembangunan sebagai pengamalan Pancasila, maka kita sekaligus akan merampungkan dan menuntaskan masalah ideologi untuk selama-lamanya. Yang terbentang di hadapan kita, demikian Presiden, adalah usaha kita untuk secara kreatif dan bertanggungjawab mengamalkan Pancasila itu dalam bidang kita masing-masing dalam memberi isi kepada pembangunan bangsa dan negara kita. (AFR)

__________________

[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 135. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.