Menerima Dubes Belanda, Presiden Soeharto: Semua Bangsa Perlu Saling Menghormati Kedaulatan[1]
SABTU, 7 APRIL 1984 Pukul 09.00 pagi ini, bertempat di Istana Merdeka, Presiden Soeharto menerima surat kepercayaan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Dr Frans van Dongen. Menyambut pidato Duta Besar van Dongen, Kepala Negara mengatakan bahwa semua bangsa hams lebih arif dalam memandang dan menyongsong masa depan, sebab hanya dengan sikap arif itulah umat manusia dapat keluar dengan selamat dari berbagai krisis yang dalam tahun-tahun terakhir ini hampir tak henti-hentinya melanda dunia. Dikatakan oleh Presiden bahwa krisis-krisis itu hanya akan teratasi jika semua negara turut berusaha untuk menciptakan tata hubungan yang lebih menjamin perdamaian dan keadilan yang membawa kesejahteraan bagi semua orang dan semua bangsa.
Lebih jauh Kepala Negara menegaskan bahwa di lapangan politik hendaknya semua bangsa menyadari perlunya saling menghormati kedaulatan masing-masing, tidak mencampuri urusan dalam negeri pihak lain dan menjauhkan diri dari pemaksaan kehendak. Di lapangan ekonomi, demikian Presiden selanjutnya, semua negara hendaknya menyadari dan berusaha untuk merombak tatanan ekonomi dunia yang pincang dan tidak adil, yang akibat-akibatnya kita rasakan sampai sekarang. (AFR)
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 142-143. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003