Menuju Jambi, Presiden Soeharto Resmikan Ruas Jalan Muara Bungo-Lubuk Linggau dan Jambi Muara Bungo[1]
SENIN, 7 MEI 1984 Jam 08.20 pagi ini, Presiden Soeharto meninggalkan Jakarta menuju Jambi dalam rangka peresmian proyek peningkatan ruas Jalan Lintas Sumatera di Muara Bungo. Ruas jalan yang diresmikan itu adalah antara Muara Bungo-Lubuk Linggau sepanjang 284 kilometer dan antara Jambi-Muara Bungo sepanjang 151,4 kilometer. Dalam peresmian jalan yang dibangun dengan bantuan Pemerintah Jepang ini hadir pula Menteri Dalam Negeri Soepardjo Roestam, Menteri Perhubungan Rusmin Nuryadin, Menteri/Sekretaris Negara Sudharmono, dan Pangab Jenderal LB Murdani.
Dalam amanatnya, Kepala Negara mengatakan bahwa dengan selesainya peningkatan jalan ini, maka terbukalah kesempatan yang makin besar bagi masyarakat Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan untuk lebih giat membangun kearah kehidupan yang lebih maju dan lebih sejahtera. Dikatakannya bahwa daerah ini memang mempunyai potensi besar untuk maju. Daerah ini mempunyai kemampuan untuk meningkatkan produksi pertanian, dan juga memiliki kekayaan bahan tambang.
Dikemukakannya bahwa peningkatan produksi pertanian dan produksi-produksi lainnya tentu tidak akan banyak gunanya jika hasil-hasil itu tetap tinggal di daerah ini dan tidak dapat dipasarkan ke tempat-tempat lain. Sebab, demikian Kepala Negara, produksi yang berlebihan dan tidak dapat dipasarkan kecuali merupakan pemborosan tenaga dan modal, juga berarti hilangnya kesempatan dan harapan, yaitu untuk memperoleh penghasilan yang lebih baik dan hidup yang lebih menyenangkan bagi masyarakat luas. (AFR)
___________________
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 155. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003