1984-07-12 Peringati Hari Koperasi, Presiden Soeharto Resmikan Institut Manajemen Koperasi di Jatinangor

Peringati Hari Koperasi, Presiden Soeharto Resmikan Institut Manajemen Koperasi di Jatinangor[1]

 

KAMIS, 12 JULI 1984 Dalam rangka memperingati Hari Koperasi ke-37, pagi ini di Jatinangor, Sumedang (Jawa Barat), Presiden Soeharto meresmikan pembukaan kampus Institut Manajemen Koperasi Indonesia. Dalam amanatnya, Kepala Negara mengatakan bahwa dengan adanya Institut Manajemen Koperasi Indonesia ini, maka kita mulai mengambil langkah yang nyata agar koperasi kita dapat dipimpin dan dibimbing oleh tenaga-tenaga ahli yang memiliki semangat berkoperasi yang tinggi, yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Dengan demikian kelak koperasi-koperasi kita dapat tumbuh kukuh dan kuat, yang mampu memperbaiki kehidupan masyarakat kita.

Bertempat di ruang serbaguna Institut Manajemen Koperasi Indonesia, Presiden Soeharto mengadakan dialog dengan para pengurus koperasi dari pelbagai provinsi. Dalam acara ini Kepala Negara didampingi oleh Ibu Tien, Gubernur Jawa Barat, H Aang Kunaefi, dan Menteri Koperasi, Bustanil Arifin.

Ketika menanggapi penjelasan yang diberikan oleh seorang pengurus koperasi dari Sumatera Barat mengenai perkembangan koperasinya, Presiden memberi nasihat agar keuntungan koperasi, sekalipun besar jumlahnya, hendaknya jangan dibagikan habis sebagai deviden kepada anggota. Disarankannya agar sebahagian keuntungan dihimpun untuk mengembangkan usaha atau untuk membantu meminjami anggota pada saat benar-benar diperlukan. Diingatkan pula oleh Presiden bahwa koperasi tidak boleh menahan uang pengembalian kredit petani kepada BRI.

Dalam dialog selanjutnya, Kepala Negara menganjurkan kepada para petani yang memiliki tanah sempit yang kurang dari seperempat hektar agar mau bertransmigrasi. Sedangkan kepada para mahasiswa, sarjana, dan cendekiawan dihimbau agar mencurahkan perhatian dan pengabdian yang lebih besar lagi kepada gerakan koperasi, mengingat koperasi akan dijadikan salah satu sokoguru perekonomian Indonesia. (AFR)



[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 186. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.