Produksi Sawit Meningkat, Presiden Soeharto Perintahkan Penyiapan Kapal-Kapal Pengangkut[1]
RABU, 8 AGUSTUS 1984 Pukul 09.30 pagi ini Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Tanaman Keras, Ir Hasjrul Harahap, melapor kepada Presiden Soeharto di Cendana, mengenai hasil kunjungan kerjanya di Sumatera Utara. Antara lain dilaporkannya tentang kelambatan proses produksi dan menumpuknya hasil kelapa sawit disana. Dalam laporannya, Menteri Hasjrul menyebutkan bahwa kejadian ini disebabkan oleh adanya peningkatan produksi kelapa sawit, karena pemanfaatan serangga penyerbuk kelapa sawit. Pemanfaatan serangga elaeidobius kamerunicus di perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah meningkatkan produksi buah kelapa sawit antara 10 sampai 15 persen, karena setiap tandan kini mengandung lebih banyak buah. Hal lain yang dilaporkannya adalah masalah beralihnya perhatian para petani di Kabupaten Karo dari sayur mayur ke tembakau Virginia.
Usai menghadap, Hasjrul Harahap mengatakan bahwa Kepala Negara telah memberikan petunjuk atas masalah-masalah yang dilaporkannya. Menyangkut masalah kelapa sawit, Presiden telah memerintahkan agar segera disiapkan kapal-kapal yang diperlukan untuk menampung produksi dan menyalurkan minyak kelapa sawit itu ke daerah-daerah lain yang memerlukan. Kepada para petani di Kabupaten Karo, Presiden mengharapkan mereka untuk tetap menanam sayur mayur disamping juga terus mengembangkan tanaman tembakau. Dan untuk mengatasi kedua masalah ini secara tuntas, maka Presiden Soeharto merencanakan pembahasannya dengan para pimpinan PNP, sebagaimana yang pernah dilakukannya dengan para administrator pabrik gula beberapa waktu yang lalu. (AFR)
__________________
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 196-197. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003