1984-12-08 Buka Muktamar NU di Situbondo, Presiden Soeharto: Kita Bertekad Jadi warganegara Pancasila

Buka Muktamar NU di Situbondo, Presiden Soeharto: Kita Bertekad Jadi warganegara Pancasila

SABTU, 8 DESEMBER 1984 Pukul 10.00 pagi ini Presiden Soeharto membuka Muktamar ke-27 NU yang berlangsung di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo, Asembagus, Situbondo (Jawa Timur). Upacara pembukaan muktamar ini dihadiri pula oleh Ibu Tien Soeharto, Menteri Koordinator bidang Kesra, Alamsyah Ratu Perwiranegara, Panglima ABRI, Jenderal LB Murdani, Menteri Agama, Munawir Sjadzali, Menteri Dalam Negeri, Soepardjo Roestam, dan Menteri/Sekretaris Negara, Sudharmono. Presiden dan rombongan yang tiba di Situbondo tadi pagi, segera kembali ke Jakarta setelah meresmikan pembukaan muktamar
Dalam sambutannya Presiden mengharapkan agar muktamar ini merupakan bagian yang penting dari sumbangan selanjutnya yang akan didarmabaktikan NU dalam perjuangan besar bangsa kita untuk meletakkan kerangka landasan menuju tinggal landas. Dikatakannya bahwa bukannya tanpa sebab, jika organisasi yang besar ini diberi nama Nahdlatul Ulama, yang berarti kebangkitan ulama. Ulama-ulama memang harus terus bangkit melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.
Sebelumnya Presiden Soeharto mengatakan bahwa dalam negara Pancasila, setiap warganegara memperoleh motivasi dan inspirasi dari agama dan kepercayaan yang mereka anut dalam memikul tanggungjawab bersama membangun masyarakat, bangsa dan negaranya. Ditegaskannya bahwa dalam negara Pancasila, dalam masyarakat Pancasila, dijamin sepenuh-penuhnya dan dilindungi seadil-adilnya kesempatan bagi semua agama agar dapat tumbuh dengan subur. Sebaliknya, kesemarakan kehidupan beragama akan memperkukuh, memperkaya, dan menyegarkan Pancasila tanpa henti-hentinya. Kita semua bertekad untuk menjadi warganegara Pancasila yang bertanggungjawab dan sekaligus menjadi umat beragama dengan keimanan yang utuh. Demikian Presiden. (AFR)

_____________________________

Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 247-248. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.