1986-12-04 Menerima Peserta Kursus Lemhannas, Presiden Soeharto: Keliru Jika Kewaspadaan Terhadap Keamanan Boleh Dikendorkan

Menerima Peserta Kursus Lemhannas, Presiden Soeharto: Keliru Jika Kewaspadaan Terhadap Keamanan Boleh Dikendorkan

KAMIS, 4 DESEMBER 1986 Di Istana Merdeka pagi ini Presiden Soeharto menerima para peserta Kursus Reguler Angkatan XIX Lemhannas. Memberikan sambutan pada kesempatan itu, Presiden mengatakan bahwa pikiran kita mengenai ketahanan nasional dan pembangunan nasional masih harus kita kembangkan terus menerus, sebab kedua-duanya adalah khas Indonesia. Karena itu pemikiran dasar dan pengembangannya haruslah bertolak dari pandangan hidup Pancasila, dari kepribadian bangsa kita sendiri dan dari pengalaman sejarah kita sendiri yang tidak ternilai harganya. Dengan mengembangkan konsep-konsep dasar sendiri mengenai berbagai segi kehidupan bangsa dan negara kita, tidak berarti bahwa kita menutup diri terhadap gagasan-gagasan dan pengalaman dari luar.
Lebih jauh dikatakan Kepala Negara bahwa kita memang harus selalu memelihara kewaspadaan dan kepekaan terhadap masalah-masalah yang menyangkut keamanan bangsa dan negara. Keamanan bangsa dan negara adalah kepentingan utama kita yang sama sekali tidak boleh kita abaikan. Adalah keliru jika ada yang mengatakan bahwa kewaspadaan terhadap keamanan boleh kita kendorkan demi kemakamuran. Juga sama kelirunya jika kewaspadaan kita mengenai keamanan itu berlebih-lebihan, sehingga membatasi ruang gerak kita sendiri.
Dalam hubungan itu konsep kita mengenai ketahanan nasional dalam arti yang seluas-luasnya membantu kita untuk tidak memasuki jalan sempit. Karena itu konsep ketahanan yang kita kembangkan adalah kemantapan dan keserasian dalam mengembangkan semua segi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara kita berdasarkan Pancasila.
Demikian antara lain dikatakan Presiden Soeharto. (AFR)

________________________

Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 537-538. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.