Peringati Harkitnas, Presiden Soeharto: Penegasan Pancasila Sebagai Satu-Satunya Asas, Perkuat Persatuan Nasional[1]
SELASA, 20 MEI 1986 Pukul 10.00 pagi ini, bertempat di Balai Sidang Senayan, Presiden dan Ibu Soeharto menghadiri upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
Dalam amanatnya pada peristiwa itu, Presiden antara lain mengatakan bahwa persatuan nasional sekarang mempunyai kekuatan pengikat yang sangat kuat, ialah dengan penegasan kita bahwa Pancasila adalah satusatunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Penegasan ini sama sekali tidak berarti bahwa kita menghilangkan perbedaan diantara kita yang tercemiln dalam kebhinnekaan kita. Penegasan kita mengenai Pancasila sebagai satu-satunya asas justru memberi nafas segar, menggerakkan dinamika dan mendorong kreativitas dalam rangka memberi makna pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Selanjutnya dikatakan Presiden bahwa persatuan nasional itu lebih lebih kita perlukan dewasa ini pada saat perkembangan dan pertumbuhan ekonomi nasional kita menghadapi tahun-tahun yang sulit. Jangan sampai pikiran, perhatian dan tenaga kita terpecah untuk mengatasi hal-hal yang kurang perlu, justru pada saat semua pikiran, perhatian dan tenaga kita itu harus kita curahkan untuk memenangkan perjuangan penting dalam melanjutkan pembangunan kita dalam menghadapi tahun-tahun yang penuh ujian di depan kita.
Demikian antara lain amanat Presiden. (AFR)
__________________
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 465-466. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003