1986-06-18 Lantik 8 Duta Besar Baru, Presiden Soeharto: Politik LN Kita adalah Politik Perdamaian, Kerjasama, dan Pembangunan

Lantik 8 Duta Besar Baru, Presiden Soeharto: Politik LN Kita adalah Politik Perdamaian, Kerjasama, dan Pembangunan [1]

 

RABU, 18 JUNI 1986 Di Istana Negara, siang ini Presiden Soeharto melantik delapan orang duta besar baru Indonesia untuk berbagai negara sahabat. Para duta besar yang dilantik itu adalah Duta Besar Sajid Basoeki Sastrohartojo untuk Bulgaria, Duta Besar Raffly Rasad untuk Cekoslowakia, Duta Besar Pongky Soepardjo untuk Finlandia, Duta Besar Abdullah Alwi Murthado untuk Irak, Duta Besar Atmono Suryo untuk Belgia, Duta Besar Bagus Sumitro untuk PNG dan Solomon, Duta Besar R Achmad Djumiril untuk Mesir dan Sudan serta Duta Besar Haryono Nimpuno untuk Spanyol.

Memberikan bekal kepada para duta besar baru itu, Presiden Soeharto mengatakan bahwa dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif kita ingin membangun persahabatan yang tulus dan kerjasama yang saling memberi manfaat dengan semua negara tanpa kita membeda-bedakan sistem politik atau sistem sosial yang mereka anut. Kita ingin membangun saling pengertian yang jujur dengan semua negara, kita ingin menghormati prinsip-prinsip mereka dan kita ingin memahami persoalan-persoalan mereka. Karena itu kita tidak ingin mencampuri urusan dalam negeri orang lain. Sama halnya dengan sikap kita untuk tidak ingin dicampuri urusan dalam negeri kita oleh orang lain.

Ditegaskan oleh Kepala Negara bahwa politik luar negeri kita adalah politik perdamaian, kerjasama, dan pembangunan. Karena itu tidak pernah terlintas dalam pikiran kita untuk merayah wilayah negara lain. Juga tidak pernah terbayang oleh kita untuk mengganggu negara lain. Karena itu kita pun tidak pernah menyusun kekuatan untuk tujuan-tujuan seperti itu. Jika kita merasa perlu memiliki angkatan bersenjata yang kuat, maka hal itu adalah wajar dan merupakan tanggungjawab untuk memelihara martabat kita sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.

Demikian antara lain dikatakan Presiden Soeharto. (AFR)

___________________

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 473-474. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.