1986-09-20 Lantik Perwira Muda, Presiden Soeharto: Tugas ABRI Harus Diletakkan Dalam Rangka Kelanjutan Pembangunan Bangsa

Lantik Perwira Muda, Presiden Soeharto: Tugas ABRI Harus Diletakkan Dalam Rangka Kelanjutan Pembangunan Bangsa

SABTU, 20 SEPTEMBER 1986 Dalam upacara Prasetya Perwira ABRI tahun 1986 yang berlangsung pagi ini di halaman Istana Merdeka, Presiden Soeharto melantik 548 perwira baru lulusan Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, dan Akademi Kepolisian.
Perwira-perwira remaja itu terbagi atas 227 perwira TNI-AD, 73 perwira TNI-AL, 55 perwira TNI-AU, dan 193 perwira Polri. Pada kesempatan itu Presiden menyematkan pangkat letnan dua kepada empat lulusan terbaik dari masing-masing akademi.
Dalam amanatnya Presiden antara lain telah menggambarkan tugas ABRI di tahun-tahun yang akan datang. Dikatakannya bahwa pada masa itu tugas ABRI sebagai pejuang dan prajurit, tugas ABRI sebagai stabilisator dan dinamisator, tugas ABRI sebagai kekuatan hankam dan sebagai kekuatan sosial politik, haruslah tetap diletakkan dalam rangka kelanjutan pembangunan bangsa. Tugas ini jelas bukan tugas yang ringan; lebih-lebih karena kita sedang memasuki tahun-tahun yang sulit dan berat.
Dikatakannya bahwa dalam menghadapi tahun-tahun yang sulit dan berat, ABRI harus menjadi pelopor dalam menegakkan disiplin nasional, dalam gerakan efisiensi nasional, dan dalam kesederhanaan. Ditegaskan oleh Kepala Negara bahwa ketiga hal itu mempakan kunci penting bagi berhasilnya langkah-langkah terobosan yang hams berani kita lakukan dalam mengatasi tantangan yang penuh ujian dalam tahun-tahun mendatang. (AFR)

__________________________

Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 507. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.