Buka Raker Gubernur/Bupati/Walikota, Presiden Soeharto Tekankan Efisiensi dan Produktivitas Nasional[1]
SENIN, 19 JANUARI 1987 Pukul 09.00 pagi ini, bertempat di Balai Sidang Jakarta, Presiden Soeharto membuka Rapat Kerja Gubernur dan Bupati/Walikotamadya seluruh Indonesia. Serentak dengan itu Ibu-ibu penggerak PKK juga mengadakan pertemuan.
Dalam sambutannya, Presiden antara lain mengatakan bahwa angka angka dalam RAPBN 1987/1988 menunjukkan betapa berat ujian yang berada di hadapan kita. Namun, kita telah mengambil langkah-langkah yang perlu guna menghadapi masa-masa yang sulit ini. Karena itulah masa-masa yang sulit ini akan kita hadapi dengan rasa keprihatinan yang berpengharapan. Kita tetap melihat peluang-peluang, sehingga kita dapat memelihara jalannya pembangunan.
Dikatakannya bahwa anggaran kita memang terbatas. Namun dengan prioritas yang kita pertajam, kita percaya bahwa kesulitan yang kita hadapi akan dapat kita lampaui dengan selamat. Anggaran negara yang terbatas mengharuskan kita mengadakan penghematan, menutup semua celah kebocoran dan pemborosan, meningkatkan efisiensi nasional dan produktivitas nasional di semua bidang.
Ditegaskan oleh Kepala Negara bahwa yang penting sekarang adalah mendorong, membangkitkan, menggairahkan kreativitas masyarakat agar makin berperan dalam pembangunan. Jika sekarang kita terus mengambil langkah-langkah debirokratisasi dan deregulasi, maka langkah itu tidak lain tujuannya adalah untuk memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi bangkitnya kreativitas masyarakat untuk makin berperan dalam pembangunan masa depannya. (AFR)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 565-566. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003