Menerima Mentamben, Presiden Soeharto Tekankan Daerah Rawan Gempa “Patahan Semongko” Tidak Dibangun Gedung Tinggi[1]
SABTU, 2 MEI 1987 Presiden Soeharto menekankan perlunya pemberian penerangan mengenai gempa dan cara-cara penanggulangan akibat gempa kepada masyarakat, terutama kepada mereka yang berada di daerah rawan gempa. Ditekankan juga oleh Presiden bahwa di daerah-daerah yang rawan gempa itu, misalnya di sepanjang “patahan semongko”, tidak dibangun gedung-gedung yang tinggi dan jembatan-jembatan yang berukuran besar.
Demikian dikatakan Menteri Pertambangan dan Energi, Subroto, setelah ia bersama Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, JA Katili, menghadap Kepala Negara di Bina Graha pagi ini. Sementara itu Direktur Jenderal Katili menjelaskan bahwa gempa bumi yang terjadi di Tapanuli Utara baru-baru ini merupakan bagian dari “patahan semongko”, yakni bagian dari daerah rawan gempa tektonik di Sumatera. (AFR)
_______________
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 603. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003