1987-09-05 Resmikan Kampus UI Depok, Presiden Soeharto: Kampus Bukan Menara Gading, Harus Pahami Aspirasi Masyarakat

Resmikan Kampus UI Depok, Presiden Soeharto: Kampus Bukan Menara Gading, Harus Pahami Aspirasi Masyarakat

SABTU, 5 SEPTEMBER 1987 Presiden dan Ibu Soeharto pagi ini menghadiri upacara peresmian penggunaan kampus Universitas Indonesia yang baru di Depok. Kampus baru UI ini terletak di daerah perbatasan antara DKI Jakarta dan Jawa Barat, diatas tanah seluas hampir 400 hektar. Dengan selesainya kampus ini, maka semua fakultas yang berada di Rawamangun, Jakarta Timur, dan sebahagian yang ada di kampus Salemba, Jakarta Pusat, telah dipindahkan ke Depok.

Menyambut hadirnya kampus baru ini, Presiden antara lain mengatakan bahwa sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi yang tua, maka UI harus menjadi teladan dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Disamping itu, sebagaimana wajarnya dalam kehidupan kampus, maka kegiatan seni budaya pun hendaknya tidak terbengkalai. Sebab, demikian Kepala Negara, kegiatan seni budaya penting artinya guna memberikan wawasan budaya pada warga ak:ademi pada umumnya. Dengan memiliki wawasan budaya —disamping perkenalan dan penguasaan ilmu dan teknologi— akhimya akan benar-benar menjadikan kampus ini sebagai pusat intelektual yang dapat memuliakan derajat manusia dan kemanusiaan.

Ditambahkan oleh Presiden bahwa menjadi pusat kegiatan intelektual yang demikian tidak berarti berubahnya warga kampus itu menjadi suatu masyarakat yang tertutup dan steril. Kampus harus bersikap terbuka terhadap dunia di luarnya dan harus memahami aspirasi masyarakat luas. Bahkan kampus harus mengambil bagian dalam upaya besar pembangunan bangsa. Ini semua mungkin, jika segenap warga kampus bukan saja memahami rencana-rencana pembangunan, melainkan terlebih-lebih menghayatinya sebagai amanat bersama. Ditegaskan oleh Kepala Negara bahwa sudah sirna zamannya universitas diibaratkan sebagai menara gading (AFR)

__________________________________

Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 646. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.