1987-11-29 Presiden Soeharto Menerima Kunjungan PM Singapura di Batam

Presiden Soeharto Menerima Kunjungan PM Singapura di Batam

MINGGU, 29 NOVEMBER 1987 PM Lee Kuan Yew bersama isteri dan sejumlah pejabat Singapura pagi ini tiba di bandar udara Hang Nadim, Batam, dimana mereka disambut dengan hangat oleh Presiden dan Ibu Tien Soeharto. Ini merupakan kunjungan kerja PM Lee selama sehari di Batam atas undangan Presiden Soeharto.
Kemudian Presiden Soeharto dan PM Lee Kuan Yew meninjau Batam View Hotel. Disini Menteri Riset dan Teknologi, BJ Habibie, memberikan penjelasan mengenai pembangunan Batam. Setelah itu keduanya meninjau ke Batam Centre, suatu kawasan yang dirancang menjadi pusat perdagangan, industri, dan pemerintahan. Di tempat ini kedua kepala pemerintahan itu menanam pohon beringin sebagai lambang persahabatan kedua negara dan tanda mulai dibukanya Batam Centre bagi para penanaman modal.
Siang ini Presiden Soeharto mengadak:an pembicaraan empat mata dengan PM Lee Kuan Yew di Wisma Batam. Setelah pembicaraan selesai, sore ini, Presiden menjelaskan kepada wartawan bahwa PM Lee meminta Presiden untuk memanfaatkan pertemuannya dengan PM Jepang, Noburo Takeshita, setelah KTT ASEAN di Manila nanti. Dikatakan oleh Presiden bahwa pertemuan itu nantinya ak:an dimanfaatkan guna menanggapi kesediaan Jepang untuk memberikan kelebihan dana, sebagai ak:ibat dari surplus neraca perdagangannya, bagi pembangunan negara-negara di Asia Tenggara.
Selanjutnya dikatakan oleh Presiden bahwa semua negara ASEAN merasa bertanggung jawab terhadap kelanjutan KTT ASEAN di Manila. Meskipun disana sini memang diperkirakan ada risiko, namun risiko itu, kata Presiden, harus diatasi untuk menunjukkan bahwa bangsa-bangsa Asia Tenggara benar-benar berusaha mewujudkan kesetiakawanan keluar dan kedalam.
Selesai pembicaraan Perdana Menteri Lee dan rombongan kembali ke Singapura dengan menggunakan ferry dari pelabuhan laut Sekupang. Kemudian Presiden Soeharto dan rombongan kembali ke Jakarta dengan pesawat terbang. (AFR)

_______________________

Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 673-674. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.