Yogyakarta,………1998
Kepada
Yth. Bapak Soeharto
di Jl. Cendana
Jakarta
MERASA CEMAS [1]
Puisi Untuk Bapak
Memang kau terlalu lama memimpin bangsa ini
Tapi tak perlu dicemaskan Keberadaanmu selama ini
Tidaklah mengecewakan
Tapi kenapa Jalan pergantian itu begitu menyakitkan
Padahal Setiap orang pasti pernah bersalah
Tidak adakah maaf atau kesempatan?
Semoga kesedihanku bukanlah kesedihanmu
Sebab Mendarah daging
Dalam menghadapi kemunafikan
Di sekitarmu Tuhan pasti tahu
Siapa yang salah Siapa yang benar dan
Namamu akan tetap selalu harum. (DTS)
Bp. Bambing,
Kiking & Kimbi
Bantul – Yogyakarta
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 730. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.