Surat Bapak Sangat Berarti

Solo, 3 Juni 1998

Dear Pak Soeharto

 

SURAT BAPAK SANGAT

BERARTI [1]

 

Bulan April 1989, saya untuk yang ke-4 kalinya menulis surat kepada Bapak. Di surat terakhir itu saya berterima kasih karena Bapak telah membalas surat saya serta mengirimkan potret Bapak beserta Ibu Tien.

Di surat saya yang ke-5 ini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bimbingan Bapak terhadap negeri ini, sehingga saya dapat hidup dengan aman dan tenteram di negeri kita.

Pak Harto, walaupun banyak yang berpikir negative tentang Bapak, bagi saya Bapak tetap sebagai panutan dalam hidup saya. Mungkin Bapak tidak akan pernah tahu bahwa apa yang Bapak nasihatkan kepada saya untuk belajar dengan tekun (surat tersebut diketik dan ditandatangani Bapak G. Dwipayana) telah membantu saya selama saya bersekolah hingga saat ini.

Sekali lagi, terima kasih yang sebesar-besarnya, Pak Harto. Saya berdoa untuk Bapak dan keluarga selalu tabah dan kuat dalam menjalani segala cobaan hidup ini. (DTS)

Hormat saya,

Debby Lukito

Solo

[1]     Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 879. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.