Kotajuang Bireven, 21 September 1998
Yang Mulia
Bapak Soeharto
Di Kediaman
HARAP TABAH MENGHADAPI
COBAAN [1]
Semoga Bapak sekeluarga tetap dalam lindungan Allah SWT. Saya berdoa agar Bapak sekeluarga tabah menghadapi segala macam cobaan.
Walau saat ini terdengar hal-hal yang menyudutkan sekeluarga Jl. Cendana No.8, tapi dengan izin Allah, Bapak, saya turut doakan agar segala sesuatunya dapat dihadapi dengan berserah diri kehadirat Illahi karena Dialah Yang Maha Besar dan Maha Pengasih serta Maha Penyayang.
Hanya doa yang dapat saya panjatkan.
Wassalamu’alaikum wr. wb. (DTS)
Dari ananda,
Ir. Mizward Hm. Yusuf
Aceh Utara
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 1029. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.